Find Us On Social Media :

Remaja 15 Tahun yang Jadi Tersangka Pembunuhan Balita Ternyata Korban Pelecehan Seksual, Ini Dampak Psikiatrik Bagi Korban Pelecehan Seksual

By Mentari DP, Jumat, 15 Mei 2020 | 09:40 WIB

Remaja 15 tahun yang jadi tersangka pembunuhan ternyata korban pemerkosaan.

Intisari-Online.com - Masih ingat kasus remaja 15 tahun yang membunuh bocah berusia 5 tahun di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat?

Kejadian ini terjadi pada 5 Maret 2020 lalu.

Dilaporkan NF (15) nekat membunuh APA (5) dengan cara menyimpan mayatnya di lemari karena terinspirasi dari film pembunuhan.

Lalu dengan tenangnya, tersangka melapor ke polisi bahwa dia telah membunuh.

Baca Juga: Aneh, Habis Ambil Uang di ATM Ini, Sejumlah Orang Mengaku Uangnya Hilang, Ada yang Kehilangan Rp3 Juta hingga Rp29 Juta!

Tentu saja kasus ini sangat menggegerkan warga sekitar.

Selain karena pelaku masih remaja dan caranya membunuh begitu sadis, dugaan tentang pelaku yang memiliki gangguan kejiwaan pun turut diperbincangkan.

Apalagi setelah tersangka mengaku, polisi melakukan pemeriksaan padanya dan ditemukan bahwa tersangka suka menggambar.

Namun gambar-gambar yang dibuat tersangka 'sangat tidak biasa'.

Baca Juga: THR PNS Cair Hari Ini, Segini Jumlah Besaran yang Akan Mereka Terima

Hingga akhirnya polisi menurunkan tim analisis dan tim dokter jiwa untuk mengungkapkan bagaimana kondisi kejiwaan tersangka.

Dan ada satu fakta baru lagi yang berhasil dibongkar oleh pihak kepolisian.

Dilansir dari kompas.com pada Jumat (15/5/2020), NF (15), remaja tersangka pembunuhan bocah yang mayatnya disimpan di lemari, diketahui merupakan korban pelecehan seksual.

Fakta itu dibenarkan oleh Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat.

"Ya betul NF merupakan korban pelecehan seksual."

"NF berada dalam dua posisi sekaligus, yaitu sebagai pelaku pembunuhan dan menjadi korban kekerasan seksual," kata Harry saat dikonfirmasi kompas.com pada Kamis (14/5/2020).

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan psikologis di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, NF juga diketahui tengah hamil.

Usia kandungannya kini memasuki 14 minggu.

Dilaporkan NF menjadi korban kekerasan seksual oleh tiga orang terdekatnya. Mereka adalah paman dan pacarnya.

"(NF) menjadi korban kekerasan seksual oleh tiga orang terdekatnya, hingga kini hamil 14 minggu" ungkap Harry.

Baca Juga: Menunggu Selama 7 Tahun, Ibu Ini Hancur Pas Tahu Bayinya yang Baru Berusia 4 Jam Tewas Akibat Pembantaian

 

Apa sebenarnya dampak dari tindak kekerasan seksual?

Dokter Divisi Psikiatri Komunitas, Rehabilitasi, dan Trauma Psikososial, Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa FKUI-RSCM, dr Gina Anindyajati SpKJ, mengatakan bahwa setidaknya ada tiga aspek yang bisa menjadi dampak dari kekerasan seksual pada korban.

Salah satunya dampak psikiatrik

Pada aspek psikiatrik dari korban kekerasan seksual, jejaknya tidak cepat diketahui atau disadari oleh orang lain, bahkan diri korban itu sendiri.

Berikut beberapa dampak psikiatrik yang cenderung sering dialami oleh korban kekerasan seksual.

- Gangguan jiwa seperti depresi, gangguan kepribadian, gangguan psikotik, gangguan panik dan lain sebagainya

- Tekanan psikologis

- Disosiasi (memisahkan memori atau emosi yang dirasa tidak menyenangkan dari kesadaran utama, seperti amnesia)

- Gejala gangguan stres paska trauma

- Mengalami kegelisahan

- Perilaku menyakiti diri

- Pikiran bunuh diri dan dorongan untuk mengakhiri hidup

- Melakukan penyalahgunaan narkoba dan alkohol

(Ellyvon Pranita)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fisik hingga Sosial, Begini Dampak Korban Kekerasan Seksual")

Baca Juga: Hati-hati, Minum Teh Saat Sahur dan Buka Puasa Bisa Timbulkan Penyakit Berbahaya Ini