Find Us On Social Media :

Kisah Klandestin Eli Cohen, Agen Rahasia Terbesar Mossad 'Kunci Kemenangan Israel' yang Dihukum Gantung Langsung di Depan Puluhan Ribu Rakyat Suriah

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 13 Mei 2020 | 11:40 WIB

Eli Cohen

Pada Desember 1956, melalui kompromi tiga negara, Israel, Inggris dan Perancis, Eli Cohen diekstradisi keluar dari Mesir.

Eli terbilang untung, ia masih mendapatkan perlindungan. Bandingkan dengan teman-temannya yang tertangkap dan dihukum gantung.

Atas bantuan agen-agen intelijen Israel, Eli selanjutnya menyebrangi Laut Tengah menuju Israel menuju Naples menggunakan perahu cepat.

Di Israel pemuda Eli Cohen kemudian menikahi Nadia Maiald, seorang wanita keturunan Irak pada 31 Agustus 1959.

Baca Juga: Padahal Belum Pernah Bertemu, Nenek Ini Ngotot Ingin Nikahi Pembunuh Kejam yang Akan Dieksekusi

Setelah itu Eli dipanggil secara khusus oleh dinas Mossad untuk menjalani pendidikan khusus di Angkatan Udara Israel sebagai juru tulis di bagian logistik.

Lebih dari itu Eli dibekali pendidikan khusus intelijen seperti teknik mengemudi super cepat, sabotase, menembak dengan senjata tajam khusus, penyamaran, meloloskan diri, dan sebagainya.

Eli direkrut Mossad juga bukan tanpa pertimbangan. Ia dinilai punya IQ sangat tinggi, berdaya ingat kuat, menguasai tiga bahasa, Inggris, Perancis dan Arab.

Yang paling penting ia tidak ember atau gampang membocorkan rahasia.

Cohen juga punya kemauan dan daya juang kelas baja, walaupun tampilan luarnya tampak sangat rendah hati dan sederhana.

Baca Juga: Kisah Black September, Teroris yang Pernah Bikin Mossad Israel Kalang Kabut