Find Us On Social Media :

12 Mei 1998 Jadi Simbol Perlawanan Mahasiswa pada Orde Baru, Penembak Mahasiswa Trisakti Masih Misteri, Tapi Ini Peluru yang Digunakan

By Mentari DP, Selasa, 12 Mei 2020 | 09:40 WIB

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998.

Intisari-Online.com - Dalam sejarah Indonesia, Tragedi Trisakti menjadi salah satu simbol dan penanda perlawanan mahasiswa terhadap pemerintahan Orde Baru.

Sebab, setelah tragedi tersebut, perlawanan mahasiswa dalam menuntut reformasi semakin besar.

Hingga akhirnya memaksa Presiden Soeharto untuk mundur dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia pada 21 Mei 1998.

Posisi kampus yang strategis, dekat dengan kompleks gedung DPR/MPR, menjadikan Universitas Trisakti menjadi titik berkumpul mahasiswa dari berbagai kampus.

Baca Juga: Mengenang 22 Tahun Tragedi Trisakti, Sebenarnya Apa yang Terjadi pada 12 Mei 1998?

Awalnya tidak ada masalah.

Kompas mencatat, aksi itu dimulai sekitar pukul 11.00 WIB dan orasi pun dilakukan para guru besar, dosen, dan mahasiswa.

Hingga negosisasi pada siang hari juga berjalan damai.

Pimpinan mahasiswa, alumni, Dekan Fakultas Hukum Trisakti Adi Andojo, dan Komandan Kodim Jakarta Barat Letkol (Inf) A Amril sepakat bahwa aksi damai hanya bisa dilakukan hingga depan Kantor Wali Kota Jakarta Barat, sekitar 300 meter dari pintu utama Trisakti.

Baca Juga: Demi Kurangi PHK, Pemerintah Izinkan Warga Usia 45 Tahun ke Bawah Beraktivitas Kembali, Tapi Ada Syaratnya