Find Us On Social Media :

'Jimat' Kearifan Lokal di Tengah Pandemi, Tangkal Virus Corona dengan Arak Bali

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 9 Mei 2020 | 15:44 WIB

Tuak segar yang baru disadap dari pohonnya langsung. Proses ini ditampung dalam sebuah Beruk atau batuk kelapa. Proses pembuatan arak tradisional ini dapat dijumpai di Desa Tri Eka Bhuana, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Bali.

Baru setelah arak dengan kandungan 96% alkohol tercipta, bisa diproses untuk membuat hand sanitizer yang akan disalurkan ke puskesmas, rumah sakit, dan masyarakat.

Ada seribuan pengrajin arak di Bali dan kegiatan ini secara signifikan menaikkan ekonomi lokal Karangasem.

Tak hanya itu, kearifan lokal pun semakin diberdayakan dan mempu menyerap tenaga kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat di masa sulit.

Sekaligus memenuhi kebutuhan hand sanitizer di masyarakat. 

Baca Juga: 'Padahal Saya Tidak Salah, Kok Dikunci Pintunya', Seorang Kakek PDP Covid-19 Ngamuk dan Tarik Pintu untuk Coba Kabur dari Ruang Isolasi

Berbeda dengan seperti yang dilakukan di Karangasem secara alami, proses ekstrak pemurnian alkohol di Bali lainnya menggunakan peralatan di laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Udayana.

Ini merupakan bentuk kerja sama Polda Bali dengan Universitas Udayana dalam hal pembuatan cairan disinfektan dan hand sanitizer yang aman dan sesuai standar WHO.

"Jika kandungan disinfektan yang dihasilkan memenuhi standar, maka akan digunakan pertama kali di lingkungan Polda Bali dan Universitas Udayana."

"Selanjutnya cairan pembersih tangan dan disinfektan ini akan dipergunakan untuk masyarakat Bali," ujar Inspektur Jenderal Polisi Petrus Golose, Kepala Polda Bali, sebagaimana dilansir Kompas.com, Senin (31/3/2020).

Baca Juga: Tak Gentar dengan Israel, Paspampes Indonesia Ternyata Pernah Todongkan Pistol Pada PM Israel, Gara-Gara Nylonong Lakukan Hal Ini