Penulis
Intisari-Online.com - Covid hari ini sudah memakan waktu lebih dari 2 bulan untuk Indonesia 'memeranginya.'
Jumlah pasien Covid-19 dari hari ke hari terus mengalami penambahan.
Hingga hari ini, Jumat (8/5/2020), diketahui ada penambahan 336 pasien Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Walhasil, penambahan itu menyebabkan total ada 13.112 pasien Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Sementara itu, cerita-cerita baru terus bergulir seperti halnya cerita unik yang terjadi di Bali.
Dalam upaya melawan virus corona, ternyata arak yang diproduksi di desa Jungutan, Karangasem, Bali, memiliki peranan yang cukup besar.
Seperti diungkap oleh Robi Navicula pada video Apa Kabar Bali episode ke-6, ada project dari Embun Natural Utama Spice untuk mengubah arak menjadi hand sanitizer.
Karangasem sendiri sebagai area terluas populasi pohon kelapa diketahui merupakan tempat penghasil arak dan alkohol yang diproses dari bahan-bahan alam seperti kelapa, aren, dan lontar.
Proses mengambil nira dari pohon hingga menjadi cairan dengan kadar alkohol 96% sendiri membutuh waktu dengan 3 kali distilasi.
Tahap pertama nira difermentasi selama 3 hari, kemudian lanjut ke proses pengeliman, alkohol akan naik ke udara dan proses pendinginan dilakukan secara alami.
Yakni menggunakan bambu dan pelepah pisang.
Alkohol yang naik dan kemudian mengembun ini akan berubah menjadi bentuk cair atau arak yang lebih sempurna dan cepat.
Pada proses distilasi pertama, alkohol yang dihasilkan sekitar 30-40%, inilah arak yang biasa dikonsumi untuk minum.
Sedangkan untuk bahan dasar hand sanitizer, diperlukan 2-3 kali distilasi lagi.
Baca Juga: Ini Manfaat Ketumbar dan Kunyit untuk Alternatif Hilangkan Jerawat
Baru setelah arak dengan kandungan 96% alkohol tercipta, bisa diproses untuk membuat hand sanitizer yang akan disalurkan ke puskesmas, rumah sakit, dan masyarakat.
Ada seribuan pengrajin arak di Bali dan kegiatan ini secara signifikan menaikkan ekonomi lokal Karangasem.
Tak hanya itu, kearifan lokal pun semakin diberdayakan dan mempu menyerap tenaga kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat di masa sulit.
Sekaligus memenuhi kebutuhan hand sanitizer di masyarakat.
Berbeda dengan seperti yang dilakukan di Karangasem secara alami, proses ekstrak pemurnian alkohol di Bali lainnya menggunakan peralatan di laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Udayana.
Ini merupakan bentuk kerja sama Polda Bali dengan Universitas Udayana dalam hal pembuatan cairan disinfektan dan hand sanitizer yang aman dan sesuai standar WHO.
"Jika kandungan disinfektan yang dihasilkan memenuhi standar, maka akan digunakan pertama kali di lingkungan Polda Bali dan Universitas Udayana."
"Selanjutnya cairan pembersih tangan dan disinfektan ini akan dipergunakan untuk masyarakat Bali," ujar Inspektur Jenderal Polisi Petrus Golose, Kepala Polda Bali, sebagaimana dilansir Kompas.com, Senin (31/3/2020).
Pembuatan cairan disinfektan dan cairan pembersih tangan ini dalam bentuk skala besar.
Untuk itu Golose berharap melalui kerja sama ini dapat membantu pemerintah dalam mengatasi kelangkaan disinfektan dan cairan pembersih tangan di Bali, khususnya dalam bidang pelayanan masyarakat.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari