Memahami Asal-usul Makhluk Mitologi Indonesia Jenglot, Dikabarkan Haus Darah Satu Tetes Setiap Hari Sampai Dulunya Manusia yang 'Ditolak' Bumi

May N

Penulis

mengenal asal muasal makhluk mitologi jenglot, haus darah tapi benarkah jenglot dulunya manusia yang ditolak bumi?

Intisari-online.com -Jenglot adalah sosok mistis yang tergolong makhluk mitologi Indonesia yang populer.

Jenglot berbentuk menyerupai humanoid kecil.

Sampai hari ini masih simpang siur apakah jenglot adalah benar-benar makhluk gaib atau hanya tipuan.

Namun, banyak orang Indonesia percaya jika jenglot memang memiliki kekuatan mistis yang sakti mandraguna.

Baca Juga: Picu 'Kekacauan' Detak Jantung, Gangguan Pernapasan Misterius Serang 85 Anak di Amerika, Kondisi Sistem Kekebalan Tubuh saat Melawan Covid-19 Diduga Jadi Pemicu

Penampilan Jenglot

Jenglot pernah muncul secara misterius di Indonesia, khususnya, di pulau Jawa, pada tahun 1997.

Makhluk itu diduga dapat ditemukan di berbagai tempat, misalnya di bawah tanah, di batang pohon, atau bahkan di atap rumah.

Jenglot berpenampilan mirip manusia dengan ukuran mungil dan badannya dilengkapi dengan taring tajam, kuku panjang, serta rambut panjang.

Baca Juga: Adele Dituduh Fobia Gemuk Gara-gara Transformasi Tubuhnya, Jawaban Mantan 'Trainernya' Ini Sangat Menohok

Makhluk ini kadang-kadang dianggap sebagai jenis vampir karena makanannya adalah darah (hewan atau manusia).

Pemilik jenglot harus memberinya setetes darah setiap hari.

Jika pemilik tidak menyediakannya, maka dikatakan bahwa orang-orang di sekitarnya dikatakan akan terkena musibah.

Darah tidak seharusnya dimasukkan langsung ke jenglot tetapi diletakkan di dekatnya saja.

Baca Juga: 30 Tahun Mengukir Sejarah, McDonald's Tutup Gerai Pertamanya di Indonesia Lantaran Pusat Perbelanjaan Sarinah akan Direnovasi

Beberapa menuduh bahwa makhluk itu menjadi hidup untuk minum darah ketika tidak ada orang di sekitar.

Sementara yang lain mengklaim bahwa jenglot dapat memperoleh nutrisi dari darah tanpa harus bersentuhan dengannya.

Asal usul Jenglot

Beberapa percaya bahwa jenglot dulunya adalah manusia.

Baca Juga: ATM Eror, Pria Ini Berhasil Rampok Rp 15 Miliar dalam Waktu 4 Bulan, Hidupnya Berubah Drastis: Pesta Gila-gilaan, Judi, Biayai Kuliah Teman Tanpa Penyesalan

Tradisi menyatakan bahwa makhluk itu adalah seorang petapa atau pertapa yang mempraktikkan sihir terlarang dalam upaya untuk memperoleh kehidupan abadi.

Ketika orang tersebut meninggal, tubuhnya ditolak oleh bumi, sehingga tidak terurai, dan kemudian menyusut menjadi jenglot.

Jenglot diduga ditemukan oleh dukun asli setelah pertunjukan beberapa ritual magis, meskipun makhluk itu juga dapat muncul dengan sendirinya.

Baca Juga: Buat Warga Dunia Panik Mulai Awal Tahun 2020, Studi ini Temukan Virus Corona Baru Kemungkinan Mulai Serang Manusia Sejak Oktober 2019

Yang lain berpendapat bahwa jenglot adalah makhluk gaib yang dapat ditangkap dan dijinakkan oleh mereka yang memiliki pengetahuan tertentu.

Ada juga yang menyatakan bahwa jenglot adalah spesies hewan langka yang tidak diketahui sains.

Namun yang lain mengklaim bahwa jenglots tidak lebih dari benda buatan manusia.

Menurut Muhammad Syakir Muhammad Azmi, seorang praktisi medis Islam Malaysia, jenglot dapat dibuat dari bahan biasa.

Baca Juga: Jadi Satu-satunya Negara di Asia Tenggara yang Tak Turunkan Harga BBM, Indonesia Kini Miliki Harga BBM Lebih Mahal Dibanding Negara ASEAN Lain, Ini Daftar Harganyanya

Harga di mana benda-benda ini dijual tergantung pada seberapa nyata mereka terlihat, meskipun mereka umumnya tidak mahal.

Di sisi lain, benda juga dapat dibuat menggunakan janin hewan.

Jenglot yang terbuat dari bahan ini diyakini lebih berkhasiat, dan karena itu harganya akan jauh lebih mahal di pasaran.

Sebagai benda buatan manusia, jenglot dikatakan tidak memiliki kekuatan sendiri.

Baca Juga: Wajahnya Dipenuhi Tindikan, Siapa Sangka Wanita Ini Bahagia Menikah Dengan Seorang Milyarder, Apa Rahasianya?

Sebaliknya, melalui ilmu hitamlah makhluk-makhluk ini mendapatkan kekuatan gaib mereka.

Dipercaya secara populer bahwa jenglot kemudian dapat melayani tuannya dalam berbagai cara.

Misalnya, memberikan perlindungan, berfungsi sebagai jimat keberuntungan , dan bahkan membalas dendam pada musuh-musuhnya.

Pameran dan Studi Jenglot

Baca Juga: Di Tengah Lockdown COVID-19, Ribuan Pekerja Migran Ini 'Diberi' Makanan Basi yang Berbau Tak Sedap dan Pemerintah Berupaya Membuat Mereka Kembali Bekerja

Pernah ada pameran jenglot yang digelar di Indonesia dan Malaysia.

Mereka yang tidak percaya bahwa jenglot hanya buatan manusia mengklaim bahwa jenglot dapat dibunuh agar pameran berjalan aman.

Untuk membunuh jenglot, seseorang perlu menangkapnya dalam botol, dan berhenti memberinya makan darah.

Jenglot ini juga menimbulkan keingintahuan dalam komunitas ilmiah, dan beberapa studi telah dilakukan pada makhluk-makhluk ini.

Baca Juga: Bukti Keunggulan TNI Indonesia: Miliki Alutsista 'Sangar' yang Buat Pemimpin Gerakan Separatis Papua Egianus Kogoya Kocar Kacir, Seperti Apa Senjata Canggih TNI?

Hasil dari salah satu penelitian tersebut dipublikasikan dalam Jurnal Ilmu Kedokteran Malaysia pada tahun 2009.

Dalam penelitian ini, sampel rambut dari dugaan jenglot dipelajari menggunakan teknik mikroskopis dan molekuler.

Para peneliti menyimpulkan bahwa rambut itu berasal dari manusia, dan mereka ditanamkan di kepala jenglot.

(Muflika Nur Fuaddah)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait