Penulis
Intisari-Online.com - Hidup seorang pria Australia ini seperti di film-film yang tidak mungkin terjadi.
Dia memanfaatkan ATM yang eror dan berhasil menarik uang terus menerus tanpa batas untuk mendanai gaya hidup mewahnya selama berbulan-bulan.
Dilansir dari Newseek pada 2018 silam, Dan Saunders merhasil menghabiskan Rp 15 miliar dalam waktu 4 bulan.
Sekarang sudah keluar dari penjara, Saunders telah mengatakan kepada media Australia bagaimana ia berhasil merampok uang untuk "bersenang-senang dan benar-benar menikmati dunia."
Saunders menggunakan uang-uang dari ATM eror itu untuk makan di restoran kelas atas, membeli minuman sepanjang malam untuk orang-orang di bar, judi, dan bahkan menyewa jet pribadi sehingga dia dan teman-temannya bisa pergi berlibur.
Kisahnya itu bermula pada tahun 2011 saat suatu malam Saunders yang bekerja sebagai bartender berusaha menarik sejumlah uang di ATM Wangaratta, Victoria, Australia.
Setelah melihat rekeningnya kosong, Saunders mentransfer uang tunai dari Mastercard-nya ke rekening tabungannya.
Dia mengatakan layar kemudian mengatakan "transaksi dibatalkan," tetapi mesin itu masih memberinya $ 200.
"Keingintahuan membuat saya berjalan melewati ATM lagi dan saya seperti: 'mungkin bisa menarik $ 200 atau $ 500 atau $ 600'," kata Saunders.
Saunders dapat memanfaatkan celah itu yang berarti ATM tidak dapat mencatat transaksi ketika offline di larut malam tapi masih mengeluarkan uang tunai.
"Ini membuat ketagihan, uang muncul entah dari mana dan saya dapat membelanjakannya," katanya.
Dia mengadakan pesta gila-gilaan, memberi istrinya tabungan bersama, juga membiayai kuliah teman dekatnya.
'Kejahatannya' benar-benar tak diketahui pihak bank dan juga membuatnya bingung, meski juga menikmatinya.
Dia tidak merasa menyesal, bahkan angka-angka di saldonya yang drastis melonjak juga dirasanya hanya sebagai angka-angka saja yang datang dari ketiadaan, sampai dia dapat membelajakannya.
Namun, seiring berjalannya waktu Saunders dihantui ketakutan dan rasa cemas karena telah berbuat hal yang tak semestinya.
Saunders diserang kepanikan dan paranoid merasa akan ditangkap oleh polisi sewaktu-waktu di mana pun.
Pria beruntung ini pun serkonsultasi dengan beberapa psikiater untuk masalah barunya ini.
"Pada akhirnya saya harus berkata pada diri saya sendiri, 'Apakah saya seorang penjahat internasional yang terus-terusan menarik uang lalu kabur?'."
"Saat itulah saya berhenti melakukannya karena saya bertanya pada diriku sendiri pertanyaan itu ... dan jawabannya adalah 'tidak'."
Akhirnya dia menghubungi redaksi surat kabar Herald Sun dan beberapa media lainnya.
Saunders kemudian diwawancarai kru acara TV Australia A Current Affair.
Setelah artikel tentang kisah hidup saya tayang di tiga koran, dan wajahnya muncul di TV, baru polisi serius menjemputnya di rumah.