Find Us On Social Media :

Covid Hari Ini 8 Mei 2020: Angka Kasus Positif Covid-19 Mendekati 4 Juta Pasien Global, Jokowi: Masyarakat Harus Bisa Hidup Berdamai dengan Covid-19, Apa Maksudnya?

By Maymunah Nasution, Jumat, 8 Mei 2020 | 07:58 WIB

Ketar-Ketir Terjadi Gelombang ke 2 Virus Corona karena Kembalinya Migran ke Tanah Air, Jokowi Tetap Percaya Diri Ungkap Taget Berakhirnya Covid-19 yang Diprediksi di Bulan Ini

Intisari-online.com - Sampai 8 Mei 2020 pagi ini angka kasus positif Covid-19 di seluruh dunia sudah mencapai 3.913.614 kasus.

Jumlah kematian akibat Covid-19 mencapai 270.424.

Dan jumlah pasien yang telah sembuh adalah 1.341.022.

Pasien di Indonesia sendiri sudah mencapai angka 12.776, dengan tercatat 338 kasus baru.

Baca Juga: Roy Kiyoshi Ditangkap Polisi, Diduga Terkait Kasus Narkoba, Ini Alasan Kenapa Artis Suka Pakai Narkoba, Khususnya Jenis Sabu

Total kematian pasien Covid-19 di Indonesia adalah 930 kematian, dan tercatat ada 35 kasus kematian Covid-19 baru.

Dari banyaknya pasien di Indonesia, sebanyak 2.381 pasien telah sembuh, sehingga kasus aktif yang saat ini ada adalah 9.455 kasus.

Rata-rata penambahan kasus di Indonesia selama seminggu menurut worldometers adalah 380 kasus sampai 6/5/2020.

Dan tercatat rata-rata penambahan angka kematian sampai 6/5/2020 adalah 19 kematian.

Baca Juga: Atasi Keriput di Tangan dengan Mengoleskan Bahan Alami ini Selama 15 Menit, Yuk Dicoba!

Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat berdamai dengan Covid-19.

Menjelaskan maksud Presiden, Deputi bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan Jokowi ingin masyarakat tetap produktif.

Bahkan walaupun virus Corona masih mewabah di dalam negeri.

"Bahwa Covid-19 itu ada, dan kita terus berusaha agar covid segera hilang. Tapi kita tidak boleh menjadi tidak produktif, karena adanya Covid-19, menjadikan adanya penyesuaian dalam kehidupan," kata Bey kepada wartawan, Jumat (8/5/2020).

Baca Juga: Terus Disebut Tempat Asal Covid-19 oleh Trump, Sebenarnya Apa yang Dikerjakan dan Disimpan oleh Institut Virologi Wuhan?

Bey mengatakan, saat ini Covid-19 memang belum ada antivirusnya.

Tapi masyarakat bisa mencegah tertular dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak.

Menurut Bey, hal ini adalah hidup normal dengan cara baru.

"Ya artinya jangan kita menyerah, hidup berdamai itu penyesuaian baru dalam kehidupan. Ke sananya yang disebut the new normal. Tatanan kehidupan baru," kata dia.

Baca Juga: Termasuk Tangan Capit Lobster, Inilah 5 Mutasi Gen Teraneh yang Terjadi pada Manusia

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan, pemerintah terus berupaya keras dan berharap puncak pandemi Covid-19 akan segera menurun.

Selama wabah masih terus ada, Jokowi meminta seluruh masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan.

"Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," katanya di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Kamis (7/5/2020).

Ia juga mengatakan, beberapa ahli menyebut ada kemungkinan kasus pasien positif Covid-19 menurun angkanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Hari Ini 8 Mei 2020, Yoga Buat Zodiak Ini

Tetapi, ketika kasusnya sudah turun tidak berarti langsung landai atau langsung nol, melainkan masih bisa fluktuatif.

(Ihsanuddin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Sebut Hidup Berdamai dengan Covid-19, Apa Maksudnya?"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini