Find Us On Social Media :

Belum Usai Masalah Virus Corona, Indonesia Harus Bersiap Hadapi Masalah Kemarau dan Kekeringan, 'Hampir 30% Wilayah!'

By Mentari DP, Selasa, 5 Mei 2020 | 14:45 WIB

Presiden Joko Widodo.

Intisari-Online.com - Saat ini, pemerintah Indonesia masih berusaha untuk menghentikan penyebaran virus corona (Covid-19).

Apalagi jumlah kasus virus corona di Indonesia sudah mencapai lebih dari 11.000 kasus dan sudah tersebar di 34 provinsi.

Ada kemungkinan, kondisi ini akan terus terjadi hingga beberapa bulan ke depan.

Kondisi yang dimaksud adalah tetap di rumah, bekerja dari rumah, dan tidak mudik.

Baca Juga: Sebelum Meninggal Dunia, Didi Kempot Nyanyikan Lagu Khusus untuk Hibur Para Sobat Ambyar yang Tidak Bisa Mudik Lebaran Tahun Ini

Ternyata ada lagi satu masalah yang mungkin akan dihadapi warga Indonesia.

Yaitu kekeringan.

Presiden Joko Widodo mengingatkan jajarannya untuk mewaspadai dampak kekeringan.

Sebab dampak kekeringan bisa membuat ketersediaan bahan pokok untuk ke depannya berkurang.

Baca Juga: Sesudah Gelar Konser Amal hingga Dapat Donasi Rp5,3 Miliar, 2 Hari Sebelum Meninggal, Ternyata Didi Kempot Diajak Bikin Kampanye soal Corona

Pasalnya, Presiden Jokowi menyampaikan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait 30 persen wilayah zona musim (ZOM) yang akan mengalami kemarau lebih kering dari tahun sebelumnya.

 

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait antisipasi dampak kekeringan terhadap ketersediaan bahan pangan pokok melalui video conference pada Selasa (5/5/2020).

"Urusan yang berkaitan dengan musim kemarau harus kita hitung benar-benar."

"Karena berdasarkan prediksi dari BMKG, 30 persen wilayah-wilayah yang masuk zona musim ke depan akan mengalami kemarau yang lebih kering dari biasanya," kata Presiden Jokowi 

Selain itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan soal peringatan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) terkait krisis pangan dunia.

Untuk itu, Kepala Negara bergarap ketersediaan dan stabilitas harga pangan tidak terganggu selama musim kemarau.

"Oleh sebab itu, antisipasi, mitigasi harus betul-betul disiapkan sehingga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan tidak terganggu," jelasnya.

(Fransiskus Adhiyuda Prasetia)

(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Jokowi: 30 Persen Wilayah Zona Musim Akan Alami Kekeringan")

Baca Juga: Bak Angin Segar di Tengah Pandemi Virus Corona, Kita Bisa Dapat Uang Rp600.000 Per Bulan dari Pemerintah, Begini Caranya