Find Us On Social Media :

Menjadi Negara Pertama di Dunia yang Umumkan Kabar Vaksin Covid-19, Begini Kabar Terbaru Tentang Vaksin Buatan Israel

By Afif Khoirul M, Selasa, 5 Mei 2020 | 14:17 WIB

Israel menduduki peringkat teratas sebagai tempat teraman di dunia.

Intisari-online.com - Pada bulan Maret lalu, Israel mengumumkan bahwa mereka telah mengembangkan vaksin virus corona.

Untuk pertama kalinya, mereka juga mengatakan bahwa kemungkinan mereka akan menjadi yang pertama di dunia memproduksi vaksin tersebut.

Namun, hingga saat ini sudah menginjak bulan ke lima bagaimana kabar terbaru dari vaksin buatan Israel tersebut?

Seperti dikutip dari Daily Star pada Selasa (5/5/20), ilmuwan Israel telah mengisolasi antibodi kunci dari virus corona, ini adalah terobosan dalam pengembangan vaksin tersebut.

Baca Juga: Didi Kempot Meninggal Dunia; Hampir 30 Persen Orang yang Memiliki Penyakit Jantung Bahkan Tidak Mengetahuinya Hingga Sesuatu yang Serius Terjadi, Ini yang Bisa Dilakukan di Rumah

Menteri pertahanan Israel, mengungkapkan terobosan besar itu telah dilakukan di laboratorium penelitian biologi utamanya, Institut Penelitian Biologi Israel (IIBR).

Dalam pernyataanya, Menteri Pertahanan, Naftali Bennett mengatakan, "antibodi penawar monoklonal dapat menetralisir virus corona yang menyebabkan penyakit." 

Pernyataan itu juga diditambahkan bahwa,"terobosan ini secara signifikan bisa menemukan penangkal virus." 

Direktur IIBR, Shmuel Shapira mengatakan, formula antibodi sedang dipatenkan, setelah produsen internasional ditemukan untuk memproduksinya secara massal.

Baca Juga: Sesudah Gelar Konser Amal hingga Dapat Donasi Rp5,3 Miliar, 2 Hari Sebelum Meninggal, Ternyata Didi Kempot Diajak Bikin Kampanye soal Corona

IIBR telah memimpin upaya Israel, untuk mengembangkan pengobatan dan vaksin untuk virus corona yang berpotensi mematikan.

Sementara itu, Israel sendiri adalah negara teraman di dunia dari Covid-19 saat ini.

Deep Knowledge Ventures, yang menjadi berita utama di tahun 2014 untuk menunjuk AI sebagai anggota dewan, menilai negara berdasarkan 76 parameter.

Yakni dari beberapa kasus konvensional virus corona dan kematian, ukuran geografis dan demografi, serta rumah sakit dan keahlian medis.

Lainnya kurang jelas - "GovTech" atau sistem e-government dan kemampuan pertahanan.

Secara keseluruhan, berdasarkan data tersebut Israel dianggap unggul, setidaknya untuk saat ini.

"Negara ini relatif kecil, terorganisir dengan baik dan sistem manajemen GovTech mereka cukup efisien diterapkan secara nasional," Dmitry Kaminsky, mitra pengelola DKV, mengatakan dalam sebuah wawancara.

Baca Juga: Meninggal Dunia di Puncak Karir saat Sedang 'Moncer-moncernya,' Inilah Tarif Sekali Manggung Didi Kempot: 'Mas Didi Orangnya Sederhana'

Singapura berada di posisi kedua pada 1 April, diikuti oleh Hong Kong di posisi keempat dan Taiwan di posisi kelima.

Jepang berada di urutan keenam, dengan Korea Selatan berada di peringkat 10 besar.

Apa yang bisa ditawarkan Israel kepada dunia, sementara itu, mungkin adalah teknologi inovatif.Semua memiliki sistem perawatan kesehatan yang canggih.

Tetapi Kaminsky menyebut bahwa keseharian selama berpuluh-puluh tahun Israel yang dekat dengan konflik dan peperangan membuatnya jadi punya keuntungan ekstra.

Israel sudah terbiasa, oleh karenanya sangat baik untuk mengambil tindakan seperti memblokir perbatasan, memobilisasi sumber daya dan menghadapi setiap ancaman geopolitik yang mungkin timbul dari pandemi.

Ini kedengarannya masuk akal bagi Afek.

"Kami bekerja di masa damai untuk mempersiapkan, melakukan latihan, dan memastikan semua sistem kami berbicara dalam satu 'bahasa.' Semua rumah sakit, layanan darurat, tentara, polisi ... tahu cara bekerja karena kita melakukannya selama latihan," katanya.

Baca Juga: Meninggal Dunia di Puncak Karir saat Sedang 'Moncer-moncernya,' Inilah Tarif Sekali Manggung Didi Kempot: 'Mas Didi Orangnya Sederhana'

Mereka tidak pernah berlatih untuk krisis persis seperti ini.

Faktor dalam "sektor teknologi yang berkembang dengan baik dan beberapa tingkat disiplin sosial," sebagaimana dikatakan Kaminsky, membuatnya memiliki tingkat keamanan yang tinggi.

Keselamatan, tentu saja, tidak berarti kekebalan.

 

Menteri Kesehatan Yaakov Litzman dinyatakan positif pekan lalu, memaksa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dikarantina untuk kedua kalinya.

Virus ini telah menyebar meskipun pembatasan karantina telah dilakukan sejak awal, dan sejk 12 Maret, seluruh dunia memberlakukan yang sama.

Pemerintah juga menutup sekolah, melarang pertemuan lebih dari 10 orang, menginstruksikan sebagian besar warga untuk tinggal di rumah dan menggunakan pengawasan anti-terorisme berteknologi tinggi untuk melacak kasus.

Aplikasi Kementerian Kesehatan multibahasa memperingatkan pengguna akan kemungkinan paparan.

Mossad, agen intelijen Israel, bulan lalu membeli jutaan masker dan ribuan alat uji dari sumber rahasia, menurut media setempat.

Orang-orang Israel baru-baru ini diperintahkan untuk mengenakan masker di tempat umum.

Apa yang bisa ditawarkan Israel kepada dunia, sementara itu, mungkin adalah teknologi inovatif.