Hasil Tes Pepaya dan Kambing Tunjukkan Positif Covid-19, Presiden Tanzania Tuding Adanya 'Sabotase', Ragukan Reagen hingga Teknisi

Khaerunisa

Penulis

Jumlah kasus positif Covid-19 di Tanzania masih berada di angka 480 kasus dengan 16 kematian, berdasarkan dara Rabu (29/4/2020)

Intisari-Online.com - Jumlah kasus positif Covid-19 di Tanzania masih berada di angka 480 kasus dengan 16 kematian, berdasarkan dara Rabu (29/4/2020)

Dianggap menyembunyikan jumlah sebenarnya dan tidak menganggap serius pandemi Covid-19, pemerintah pun mendapat kritik dari oposisi.

Presiden Tanzania, John Magufuli, pun mempertanyakan jumlah kasus Covid-19 di negaranya.

Ia meminta investigasi jika ditemukan ada 'sabotase'.

Baca Juga: Demi Obati Pasien yang Demam di Tengah Pandemi, Seorang Dokter Rela Mendaki Gunung dengan Medan Menantang, Begini Kisah Heroiknya

Sementara itu, Magufuli membalas kritikan dengan menyatakan bahwa orang yang terinfeksi belum tentu sakit, dan meragukan sumber daya laboratorium.

"Peralatan atau stafnya mungkin bisa dikompromikan dan kadangkala, bisa terjadi sabotase," kata Presiden Tanzania sejak 2015 itu.

Pepaya dan kambing positif terinfeksi

John Magufuli mengungkapkan, secara rahasia dia melakukan pemeriksaan pada sejumlah varietas binatang, buah-buahan, dan oli kendaraan.

Baca Juga: Coba Redakan Stres dengan Tidur Siang Selama 20 Menit! Anda Juga Bisa Rasakan Manfaat Lain dari Tidur Siang, Apa Saja?

Hasilnya berdasar klaim sang presiden, sebuah pepaya, seekor kambing, dan seekor burung puyuh terinfeksi Covid-19, di mana Magufuli menyebut adanya "permainan kotor".

"Berarti, ada kemungkinan terjadi kesalahan, atau reagen yang diimpor memiliki masalah.

Bisa juga, si teknisi teledor," tudingnya seperti dilansir AFP Minggu (3/5/2020).

Magufuli kemudian memerintahkan Menteri Konstitusi dan Hukum, Mwigulu Nchemba, yang baru saja dia lantik untuk melakukan penyelidikan.

Baca Juga: Undangan Makan Bersama Berujung Malapetaka, Satu Keluarga di Parepare Dinyatakan Positif Corona, Akhirnya Warga Perumahan Harus Jalani Karantina!

"Pergilah dan selidiki jika ada kemungkinan kejahatan di dalam laboratorium nasional, dan segeralah bertindak," tegas Magufuli.

Nchemba menggantikan menteri sebelumnya, Augustine Mahiga, satu dari tiga anggota parlemen yang meninggal dalam rentang waktu 11 hari.

Tidak ada penjelasan mengenai penyebab kematiannya.

Meski begitu, salah satunya disebut terpapar virus corona pada April lalu.

Baca Juga: Bukan 15 Juta, Ahli Forensik DigitalSebut Jumlah Data Pengguna Tokopedia yang Dijual di Forum Gelap Jumlahnya 6 Kali Lipat Lebih Besar, Ini yang Paling Ditakutkan

Karena itu pada Jumat (1/5/2020), kelompok oposisi meminta anggota parlemen agar tidak hadir dan mengisolasi diri sebagai pencegahan.

Tanzania adalah segelintir negara yang tak mitigasi ketat, dengan Magufuli adalah satu dari sedikit pemimpin dunia yang meremehkan virus ini.

Sekolah dan universitas masih tetap buka. Tetapi pasar, transportasi bus, dan pertokoan masih tetap buka, di mana Magufuli meminta rakyatnya tetap giat bekerja.

Baca Juga: Daun Jambu Biji untuk Mencegah Rambut Rontok, Begini Cara Membuatnya

Dia mengkritik tokoh Muslim yang pada Jumat (1/5/2020) menutup masjid di Dar Es Salaam sebagai langkah pencegahan terhadap wabah itu.

"Sangat aneh untuk menghentikan orang percaya memasuki masjid. Jika kalian takut, biarkan yang lain tetap datang dan beribadah," ujar dia.

Magufuli melanjutkan, pihaknya berkoordinasi dengan Madagaskar terkait ramuan yang disebut menyembuhkan Covid-19 dalam 10 hari.

Baca Juga: Undangan Makan Bersama Berujung Malapetaka, Satu Keluarga di Parepare Dinyatakan Positif Corona, Akhirnya Warga Perumahan Harus Jalani Karantina!

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pepaya dan Kambing Positif Covid-19, Presiden Tanzania Tuding Adanya Sabotase

Artikel Terkait