Namun, karena keluarga juga harus berhati-hati dalam menyimpan jenazah yang terinfeksi. Mereka membiarkannya tergeletak di pinggiran jalan, sambil ditutupi dengan plastik hingga berhari-hari.
Seorang warga bernama Caesar Galvez, mengatakan kepada Sky News ketika ayahnya meninggal dunia, pemerintah setempat terlalu sibuk untuk mengambil mayatnya.
Mereka terus menjaga tubuhnya di rumah selama tiga hari.
"Kami tidak berdaya, tidak ada yang bisa dituju. Semua menjadi lebih sulit dan bahkan untuk mengurus kerabat," katanya.
"Bayangkan ada mayat di sana dan kami tidak bisa melakukan apapun, itu sangat sulit," jelasnya.
Kemiskinan, disorganisasi, dan pejabat yang tidak siap semuanya dipermasalahkan atas krisis yang terjadi.