Find Us On Social Media :

Meski Korea Utara Carut Marut Ternyata Mereka Tetap Bisa 'Hidup' Dengan Sokongan ini, Berasal dari Orang-orang yang Kendalikan Perekonomian Negara Tersebut, Tapi Bukan Kim Jong-Un

By Maymunah Nasution, Kamis, 30 April 2020 | 14:43 WIB

(ilustrasi) Kim Jong Un dan warga Korea Utara

Intisari-online.com - Sering jadi pertanyaan, jika Korea Utara begitu miskin dari mana mereka mampu menjaga stabilitas ekonomi?

Tentu bukan dari program nuklir yang mereka unggulkan, karena sejatinya program tersebut sudah dikecam oleh PBB.

Sering didengar desas-desus jika rakyat Korea Utara kelaparan dan tidak dapat hidup layak.

Bahkan dikatakan di sana hanya kota Pyongyang yang juga ibukota-lah kota yang paling maju.

Baca Juga: Adik Kim Jong Un Punya Kekuasaan, Popularitas, dan Jadi Calon Terkuat Diktator Korea Utara Berikutnya, Amerika Mulai 'Lirik' Kim Yo Jong

Lalu, dari mana kestabilan ekonomi mereka dapatkan?

Jawabannya akan membuat Anda cukup terkejut.

Yang pasti, kestabilan itu bukan Kim Jong-Un yang memperjuangkan.

Kim Jong-Un memang penguasa utama di Korea Utara, namun bukan berarti dia yang mengendalikan segalanya.

Baca Juga: Sudah Ada Ribuan Pembelot Tapi 2 Nelayan Ini Dikembalikan oleh Korsel, Ini Nasib Tragis yang Dialami Para Pembelot Korut yang Gagal: 'Diperlakukan Seperti Binatang'

Kenyataanya, di Korea Utara ternyata ada orang-orang yang diam-diam memiliki pengaruh besar bagi negeri Komunis tersebut.

Mereka bahkan disebut, orang-orang yang sanggup mengendalikan perekonomian Korea Utara.

Mereka adalah kaum donju, pengusaha kaya asal Korea yang disebut sebagai "Penguasa Uang" atau juga mereka adalah "Kapitalis Korea Utara"

Mereka disebut tangan tak terlihat dari pertumbuhan ekonomi Korea Utara, yang bekerja untuk keuntungan dan stabilitas.

Baca Juga: Manfaat Daun Landep untuk Kesehatan dan Begini Cara Menanamnya yang Menggunakan Biji atau dengan Cara Berikut Ini

Karena itulah, meski negara miskin yang minim sumber daya, Korea Utara tidak pernah bangkrut atau dalam situasi terpuruk.

Donju terlibat dalam beragam bisnis, mulai dari ritel hingga penyelundupan, tetapi peran utama mereka adalah peminjaman uang, berkat banyaknya modal asing yang mereka miliki.

Seorang pembelot yang melarikan diri dari Korut tahun lalu mengatakan, donju baru-baru ini mengakumulasi pengaruh sedemikian rupa.

Baca Juga: Kehidupan Rahasia Sang 'Tiger King,' Terbongkar Kamar Kumuh Tempatnya 'Bermain' dengan Kambing atau Domba dan Juga Boneka Binatang yang Dilubangi serta Para Pria

Sehingga mereka benar-benar mengendalikan harga di pasar, terutama berkat perintah mereka atas jaringan penyelundupan besar-besaran dari Tiongkok dan melewati sanksi internasional.

Jika pasar real estat Korea Utara yang berkembang pesat merupakan indikasi negara itu beringsut ke arah kapitalisme, donju dapat dilihat sebagai pendorong utama.

Dalam cara mereka dicirikan oleh pembelot, donju tampaknya tidak terlalu jauh berbeda dengan orang kaya baru dari setiap ekonomi yang berkembang pesat.

Baca Juga: Hanya Sedikit yang Tahu, Kondisi Kebun Binatang di Korea Utara Ternyata sangat Mengenaskan, Bukan Binatang Bukan Manusia Semua Tidak Terurus di Korea Utara!

Mereka menggunakan mobil mewah dan tinggal di tempat tinggal terbaik yang dapat dibeli dengan uang.

Pada masa lalu, orang-orang dengan harta 50.000 dollar AS (Rp706 juta) disebut donju, sekarang donju setidaknya memiliki kekayaan sebanyak 1 juta dollar AS (Rp14 miliar).

Praktik bisnis mereka adalah lintas batas dan membohongi pemerintah untuk memperkaya diri.

Mereka melakukan perdagangan lintas negara tanpa kantor resmi, donju menyediakan modal awal untuk mendirikan bisnis dan bertindak sebagai penyandang pribadi.

Baca Juga: Tak Dibersihkan Pemiliknya Selama 2 Tahun, Akuarium Ini Ternyata Telah 'Melahirkan' Hewan Mengerikan

Pemerintah Korea Utara menutup mata akan hal ini, bahkan dalam pidato Kim Jong-Un 2015 dia memerintahkan pejabat untuk meningkatkan investasi, tanpa menanyakan dari mana mata uang asing itu berasal.

Dalam hal ini donju melakukan praktik yang sepenuhnya didukung negara dengan cara melonggarkan aktivitasnya dari cengkeraman pemerintah, bahkan bebas mengendalikan perekonomian negara.

(Afif Khoirul M)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini