Dari Jadikan Mayatnya Sebagai Makanan Anjing, Hingga Lemparkan Jenderalnya ke Kolam Piranha Inilah Rekaman Kekejaman Kim Jong-Un Selama Memimpin Korea Utara

Afif Khoirul M

Penulis

Semenjak Kim Jong-Un mengambil kendali Korea Utara pada 2011, banyak kabar mengerikan tentang kepemimpinannya yang dikenal kejam.

Intisari-online.com - Pada akhir pekan lalu kita dikejutkan dengan isu meninggalnya Kim Jong-Un, meskipun desas-desus ini belum terungkap hingga kini.

Rumor yang berkembang menyebutkan bahwa, Kim meninggal usai melakukan operasi jantung.

Namun, belakangan beredar bahwa Kim Jong-Un menulis surat untuk membuktikan bahwa diriya masih hidup, meskipun keberadaanya masih misterius.

Terakhir kali diketahui Kim diduga menjalani operasi jantung pada 12 April, namun setelah itu tidak terdengar sedikitpun kabar tentangnya.

Baca Juga: 'Harga Diri Tidak Bisa Dibayar,' Digugat Mantan Pacar Rp 408 Juta Karena Batal Menikah, Wanita di NTT Ini Tuntut Balik Semua Biaya Air Minum dan Sewa WC Selama Ngapel

Kemudian pada Senin (27/4), media pemerintah melaporkan bahwa Kim menulis surat yang mengatakan terima kasih pada pekerja di proyek Woshan.

Terlihat juga kereta pribadi yang sering dikendarai Kim Jong-Un, untuk bepergian ke Korea Utara.

Meski demikian, keberadaanya yang misterius belum terungkap hingga kini, dan satu hal yang pasti tidak ada yang tahu apa yang terjadi di Korea Utara.

Setiap kegiatan negara dan semua yang terjadi, sangat sedikit dikonfirmasi karena kerahasiaan dan isolasi Pyongnyang yang sangat ketat.

Baca Juga: Lantai RS Tunjukkan Tingkat Kepositifan Tinggi untuk Virus Corona, Bisakah Sepatu Sebarkan Virus Ini? Studi oleh Peneliti Wuhan Menjelaskannya

Semenjak Kim Jong-Un mengambil kendali Korea Utara pada 2011, banyak kabar mengerikan tentang kepemimpinannya yang dikenal kejam bukan main.

Rezimnya bertindak brutal hingga banyak hal mengerikan terjadi di Korea Utara.

Jutaan orang hidup dalam kemiskinan, sementara pemimpin dan keluarga tinggal dalam hidup yang mewah.

Kim juga menjaga kekuasaan mutlak di Korea Utara, dengan menanamkan ketakutan dan banyak melakukan eksekusi brutal pada siapapun yang mencoba menentangnya.

Termasuk anggota keluarganya sendiri.

Jang Song-thaek, adalah paman Kim Jong-Un, pada tahun 2013, dia adalah orang yang dekat dengan kursi kekuasaan di Korea Utara.

Baca Juga: Manfaat Timun Suri untuk Bayi yang Hanya Bisa Didapat Saat Bulan Ramadhan, Salah Satunya untuk Obati Borok Lambung

Karena khawatir kekuasaanya diambil alih, Kim mengeksekusinya pada usia 36 tahun sebagai penghianat.

Dikatakan, dia mencoba merebut kekuasaan milik Kim, pada saat itu Jang memang sedang dalam puncak karirnya.

Namun, karena dianggap berbahaya dia juga dikeluarkan dari pertemuan tingkat tinggi, dan digantikan oleh pejabat lain.

Seolah tak ada jalan kembali bagi pria yang menjadi penasihat terpercaya Kim saat itu, akhirnya dia eksekusi mati dengan cara brutal.

Awalnya, para pembantu seniornya dieksekusi, kemudian 8 Desember 2013, Jang dikeluarkan dari Partai Buruh Korea Utara.

Kemudian, dituduh melakukan faksi anti-partai, kontra-revolusioner, menyembunyikan ambisi, melemahkan pedoman partai, hingga menghalangi urusan ekonomi bangsa.

Baca Juga: Kim Jong-Un Dikabarkan Sakit, Donald Trump Justru Katakan ia Tahu Apa yang Sedang Dilakukan Pemimpin Korea Utara itu, 'Krisis Corona di Depan Kita dan Dia Hanya Mengurusi Kim Jong-Un Saja!'

Dia eksekusi pad 13 Desember, dengan cara kejam, Jang ditelanjangi dan dikunci dalam kandang berisi 120 anjing kelaparan.

Laporan pertama muncul di media Tiongkok dan tidak pernah dikonfirmasi.

Tapi ini bukan satu-satunya laporan kekejian yang dilakukan Kim Jong-Un selama berkuasa, seorang jenderal yang dituduh merencakan kudeta juga di eksekusi dengan cara kejam.

Terinspirasi dari film James Bond, Kim mengeksekusi jenderal sekaligus ajudannya dengan melemparkannya ke kolam berisi ikan piranha.

Tidak jelas apakah jenderal itu matu karena dimakan piranha, atau tenggelam dengan luka-luka.

Inspirasi eksekusi mati itu diambil dari film James Bond 1977, The Spy Who Love, tulis laporan tersebut.

Eksekusi haus darah yang dilakukan Kim, dimulai sejak dia mengambil alih kekuasaan dari Kim Jong-Il pada 2011 silam.

Artikel Terkait