Intisari-Online.com - Setelah menyebabkan penyakit global yang menelan banyak korban jiwa dan menghantam dunia ekonomi.
Efek riak selanjutnya dari virus corona yakni Perang Dingin baru, kali ini antara China dan Amerika Serikat.
Dua kekuatan ekonomi terbesar dunia masih berusaha memahami skala konsekuensi pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Prakiraan pertumbuhan global telah dirusak dan angka kehilangan pekerjaan mencapai jutaan dan terus bertambah.
Meskipun masih belum jelas kapan dan bagaimana pandemi ini akan berakhir, Beijing tampaknya siap untuk meningkatkan oposisi terhadap ambisi globalnya.
Presiden Cina Xi Jinping mengatakan bulan ini bahwa negara itu harus bersiap-siap menghadapi kesulitan dan tantangan eksternal yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam jangka panjang.
"Krisis kesehatan akan berdampak buruk pada hubungan AS-China di luar apa pun yang telah kita lihat sejauh ini," kata Gal Luft, co-direktur Institut Analisis Keamanan Global, sebuah think tank yang berbasis di Washington.
Otoritas China telah memulai proses internal untuk meminta saran dari lembaga think tank, akademisi, dan lainnya tentang cara menghadapi lingkungan global yang semakin bermusuhan.