Find Us On Social Media :

Ini yang Sedang Ramai Dibahas, Banyak Warga yang Curi Start Mudik, Kata Jokowi Itu Pulang Kampung, Najwa Shihab: Apa Bedanya?

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 23 April 2020 | 17:55 WIB

Suasana sepi di loket pembelian tiket bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Rabu (22/4/2020)

Dalam keterangan postingan, Najwa Shihab mendapat data dari Kemenhub sudah ada 900 ribu orang yang mudik sebelum ada pelarangan.

"Perbincangan saya dengan Presiden Jokowi kemarin berlangsung jam 9.30 pagi, sebelum Ratas dilakukan.

Saya sempat bertanya soal mudik dan mengapa larangan itu belum dikeluarkan padahal data Kemenhub menunjukkan sudah 900 ribu org "curi start" mudik.

Selesai interview sekitar jam 10 pagi.

Baca Juga: Kejujuran Berbuah Manis, Nasib Gelandangan Ini Berubah Drastis Usai Temukan Dompet Pengusaha Kaya Raya: 'Siapapun Bisa Berbuat Baik'

Pak Jokowi kemudian melanjutkan agenda Ratas jam 11.

Dan saat Ratas itulah keluar pernyataan Presiden. Mudik akan dilarang.

Wawancara eksklusif dengan Presiden Jokowi lengkapnya di @matanajwa jam 20 wib malam ini.#matanajwa #CatatanNajwa," tulis dalam keterangan.

 Baca Juga: Anda Pikir Bisa Disembuhkan dengan Kerokan? Waspadai Gejala Masuk Angin Duduk, yang Sangat Berbahaya Jika Dibiarkan!

Soal Kinerja Menkes Terawan

Sebelumnya diberitakan, Najwa Shihab mengkonfirmasi soal kritik yang diarahkan pada pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.

Kritik tersebut di antaranya datang dari Ketua PMI Jusuf Kalla.

"Jusuf Kalla menilai langkah pemerintah dalam mitigasi kurang cepat dan kurang tegas,

Januari sudah muncul virus, tapi maret pemerintah baru secara serius mengambil langkah,

bahkan ada anggapan di awal pandemi ini pejabat publik justru mengentengkan masalah, " kata Najwa Shihab ke Jokowi.

Najwa mengambil contoh statment Menkes Terawan yang menyebut virus corona sama seperti flu biasa.

"Menteri Kesehatan Terawan misalnya yang bilang ini flu biasa, akan smebuh sendiri,

jadi ada kesan menganggap ini bukan masalah serius, apakah betul kesan itu ?" tanya Najwa Shihab ke Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Bisa Dilihat dengan Mata, Inilah Gejala Baru Virus Corona yang Bisa Anda Ketahui Tanpa Harus Pergi Ke Rumah Sakit, Ilmuwan Mengungkapkan

Jokowi mengatakan Corona merupakan virus yang berbahaya.

Meski demikian, lanjut Jokowi, masyarakat bisa menghindari dan mencegah terpapar virus corona.

"tadi di awal sudah saya sampaikan, bahwa ini virus berbahaya, sangat berbahaya, tetapi bisa dicegah dan dihindari,

tapi kita tidak ingin membuat kebijaka grusak grusuk,

yang ini dinilai oleh publik mungkin lamban disitu," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan dalam membuat masyarakat tidak panik juga merupakan keputusan yang diambil pemerintah.

" membuat publik tenang tidak dilihat sebagai sebuah keputusan, itu sudah keputusan, membaut publik tidak panik itu keputusan, agak berbeda disitu," kata Jokowi.

Jokowi menceritakan awal-awal pandemi Covid-19 ini pemerintah juga diremehkan.

Ia mengatakan ada sejumlah ahli yang menilai laboratorium Kementerian Kesehatan tidak bisa dipakai untuk tes PCR.

Padahal, menurut Jokowi, pemerintah sudah berulang kali mengujinya di lab tersebut.

Baca Juga: Bisa Dilihat dengan Mata, Inilah Gejala Baru Virus Corona yang Bisa Anda Ketahui Tanpa Harus Pergi Ke Rumah Sakit, Ilmuwan Mengungkapkan

" kemudian awal-awal lab yang di Kemenkes diragukan, gak bisa itu tes PCR, padahal kita coba bolak-balik,

banyak yang menyampaikan ahli-ahli tidak tidak layak untuk uji PCR, ya janngan sepetti itulah,sampai sekarang pun gak ada masalah," kata Jokowi.

Jokowi menekankan bahwa PCR, APD hingga masker menjadi rebutan ratusan negara yang terpapar Covid-19.

" perlu saya sampaikan PCR ini ini rebutan, yang namanya APD, PCR, rapid test, masker semuanya menjadi rebutan 213 negara yang terpapar," kata Jokowi.

Najwa Shihab kemudian menanyakan penilaian Presiden Jokowi atas kinerja Menkes Terawan dalam menangani pandemi Covid-19.

"to the point pak Jokowi, bagaimana penilaian bapak atas kinerja Menteri Kesehatan pak Terawan ? tanya Najwa Shihab ke Jokowi.

Jokowi menilai wajar apabila ada masyarakat yang kecewa terhadap kinerja Menkes Terawan.

"tidak ada yang sempurna di dunia ini, jadi kalau ada yang mengatakan masyarakat ada yang kecewa, ya wajar,

setiap pekerjaan ada yang menilai, setiap keputusan ada resikonya," kata Jokowi.

Najwa Shihab mengatakan bahkan ada sejumlah pihak yang meminta Menkes Terawan untuk mundur dari jabatannya.

Baca Juga: Bagaimana 1,8 Milyar Muslim Dunia Persiapkan Ramadan Meskipun Risiko Covid-19 Mengintai, Seperti Apa Ramadan Tahun Ini?

"masyarakat bahkan sampai sejauh, walaupun ini hak prerogatif pak presiden memilih pembantunya, tapi sejuah ini ada yang menilai harus mundur karena kinerjanya jauh dari memuaskan, penilain berbeda-beda, yang saya tanya penilaian pak preside atas kinerja anak buahnya," kata Najwa Shihab.

Jokowi menekankan, masalah yang ditangani Menteri Kesehatan Agus Putranto bukan hanya Covid-19.

Adapula demam berdarah yang juga mewabah di sejumlah daerah.

"yang ditangani Menteri Kesehatan bukan hanya urusan Covid-19,

ada juga yang lain misalnya DBD yang baru ramai di beberapa provinsi,

tetapi untuk urusan Covid kan sudah dihandle oleh Gugu Tugas dan saya melihat dokter Terawan sudah bekerja sangat keras," kata Jokowi.

Baca Juga: Berpuasa saat PSBB? Begini Tips Mengolah Makanan Instan Seperti Mi Instan dan Sardan Agar Lebih Bergizi

Diksi Pulang Kampung dan Mudik Menurut KBBI

Lantas apa arti diksi pulang kampung dan mudik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi terbaru?

Disebutkan, kata ‘mudik’ dalam KBBI berarti ‘pulang ke kampung halaman’ yang lebih dikaitkan pada momentum lebaran.

Sedangkan untuk kata ‘pulang kampung’ ialah ‘pulang ke kampung halaman’ dan dikaitkan bagi mereka yang sudah tidak lagi bekerja di kota.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Banyak yang Curi Start Mudik,Kata Jokowi Itu Pulang Kampung, Najwa Shihab: Apa Bedanya?

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari