Find Us On Social Media :

Usir Paksa Amerika Dari Teluk Persia, Iran Buat Situasi di Perairan itu Memanas Setelah Tuding Amerika 'Melatih Para Teroris'

By Maymunah Nasution, Rabu, 22 April 2020 | 20:03 WIB

Jawaban Keras Iran Menantang AS Terkait Insiden Pengepungan Kapal Perang US Navy di Teluk Persia

Intisari-online.com - Iran kembali mengancam AS di Teluk Persia melalui pelecehan baru terhadap kapal-kapal angkatan laut AS dan pesan-pesan yang menuntut AS meninggalkan wilayah itu.

Melansir Jerusalem Post, ini adalah bagian dari rencana permainan Teheran di Timur Tengah untuk mencoba mengeluarkan AS dari Irak dan Suriah sambil juga melakukan ancaman tusuk jarum di Teluk.

Iran telah melecehkan kapal-kapal AS di Teluk selama beberapa dekade tetapi retorika baru dirancang untuk meningkatkan ketegangan di front ini.

Di Suriah, media Iran juga mengirim pesan terhadap AS, dengan mengklaim AS "melatih para teroris."

Baca Juga: Israel Geger, Iran Pamerkan Drone yang Bisa Capai Israel Kapan Saja, 'Mereka Adalah Inovator dalam Perang Drone, Lihat Berapa yang Menyerang Arab Saudi'

Dengan turunnya harga minyak, nilai kawasan Teluk menjadi kurang strategis.

Akan tetapi, Iran tetap ingin membuat hubungannya dengan AS kian panas.

Pekan lalu, sebelas kapal cepat Korps Pengawal Revolusi Islam Iran mendekati beberapa kapal AS, termasuk kapal yang melakukan latihan helikopter dan kapal perusak.

Kapal cepat IRGC membuat manuver berbahaya dengan jarak hanya 10 yard dengan kapal angkatan laut AS.

Baca Juga: Kenali Gejala Masuk Angin pada Anak, dari Demam Hingga Diare, Orangtua Perlu Mencari Tahu Penyebabnya

Amerika merilis rincian tentang insiden itu.

Selama beberapa hari berikutnya IRGC mengatakan bahwa "teroris" AS adalah sumber ketidakstabilan regional.

Kemudian Iran mengumumkan drone bersenjata baru dan radar jarak jauh baru.

Itu juga meluncurkan putaran anti-tank baru yang dikatakan bisa dijatuhkan dari drone. Ini dirancang untuk meningkatkan tekanan terhadap AS.

Baca Juga: Kehabisan Uang Selama Lockdown, Sekelompok Turis di India Ini Nekat Tinggal di Gua, Bagaimana Cara Mereka Bertahan Hidup?

Iran melangkah lebih jauh pada akhir pekan, dengan mengumumkan rudal angkatan laut baru miliknya yang dapat mencapai jarak 700 km dan mendesak pasukan asing untuk pergi setelah insiden.

Presiden Iran Hassan Rouhani menelepon rekan-rekannya dari Kuwait dan memberi tahu mereka tentang kemarahan Iran tentang kehadiran AS.

IRGC juga mengancam AS.

Kementerian luar negeri Iran juga merilis pernyataan yang menentang kehadiran "tidak sah" AS.

Baca Juga: Rasakan Manfaat Daun Pacar Cina untuk Kesehatan, Termasuk Sakit Sendi Hingga Cegah Kanker

"Kami ingin mereka meninggalkan wilayah itu secepat mungkin," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Abbas Mousavi.

IRGC memperingatkan AS bahwa kesalahan sekecil apa pun akan menjadi yang terakhir.

Untuk menunjukkan keseriusannya menghadapi AS, situs web Iran, Tasnim, mempublikasikan video-video kapal perang AS yang diambil pada malam hari, 7 April.

Di Suriah, media Iran juga melakukan pers penuh di pengadilan, mengklaim AS "melatih teroris" di pangkalan Tans di mana pasukan AS ditempatkan.

Baca Juga: Dikawal Ketat Bak Presiden Hingga Sewa Gerbong Kereta, Beginilah Kisah Bos Yakuza Saat Bebas dari Penjara Prosesnya Tidak Sembarangan

(Barratut Taqiyyah Rafie)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Situasi memanas di Teluk Persia, Iran tuding AS melatih kelompok teroris

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini