Find Us On Social Media :

Agar Mudah Dilacak, Arsip Layak Diselamatkan serta Tahan dari Api dan Air

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 6 Mei 2018 | 11:15 WIB

Intisari-Online.com – Semoga tidak mengalami kejadian seperti yang menimpa Kenya.

Seorang sekretaris sebuah perusahaan pengadaan peralatan teknologi informasi di negeri itu uring-uringan akibat dokumen yang dicarinya tidak ditemukan.

"Makanya, kalau menyimpan dokumen jangan jorse (jorok sekali - Red.)," timpal temannya melalui fasilitas chatting.

Dokumen yang semakin lama semakin menumpuk memang menjadi persoalan saat kita tidak membutuhkannya untuk sementara waktu.

Berbeda dengan media dokumen yang semakin lama semakin baik, tempat penyimpan dokumen sendiri masih tampak ketinggalan.

Baca juga: Mau Tahu Kehidupan Adolf Hitler? Kita Bisa Melihatnya dalam Arsip Washington

Belum ada gagasan yang secara sengaja menyimpan dokumen pada tempat khusus untuk kepentingan referensi atau kepentingan lainnya.

Kesadaran atas penyimpanan dokumen, khususnya yang berkaitan dengan bahan tidak kalah gengsi dengan kepala rumah tangga istana yang disebut major domo.

Kebutuhan untuk menyimpan arsip makin nyata setelah abad ke-16. Kala itu penyimpanan arsip masih menyatu dengan perpustakaan. Bahkan masih mengadopsi sistem klasifikasi desimal.

 Namun, dengan meningkatnya volume dan informasi yang terkandung dalam arsip membuat klasifikasi desimal susah diterapkan.

Baca juga: Penting Banget! Hari Ini Batas Terakhir Registrasi Kartu SIM atau Diblokir Total

Akhirnya, disusun sistem klasifikasi arsip tersendiri sesuai dengan tugas dan fungsi setiap organisasi.

Tempat penyimpanan arsip (central filing) dalam suatu organisasi diketahui pertama muncul sekitar tahun 1919.