Mereka dilaporkan menskalakan dinding eksterior menggunakan kait yang mereka kaitkan ke pagar apartemen.
Dalam melancarkan aksinya, para prajurit memilih rumah yang kosong atau hanya memiliki satu penghuni.
Sumber Daily NK melaporkan, ada juga kasus di mana pencuri memasuki sebuah rumah yang di dalamnya terdapat enam penghuni, sehingga perkelahian pun tak terelakkan.
Warga setempat bahkan mengklaim bahwa tentara telah menggunakan "gas".
Gas itu biasanya digunakan untuk tujuan pelatihan, namun malah dijadikan senjata untuk melumpuhkan penghuni apartemen.
"Para tentara akan menyemprotkan gas khusus di rumah. Orang-orang tidak tersingkir, tetapi tidak dapat bergerak dan harus menyaksikan para prajurit mencuri barang-barang mereka,” kata satu sumber di kota itu.