Find Us On Social Media :

Kotak Hitam, Komponen Vital Pesawat yang Sesungguhnya Bewarna Merah dan Menjadi Kunci Utama Menguak Terjadinya Musibah

By Agustinus Winardi, Selasa, 1 Mei 2018 | 06:00 WIB

Intisari-Online.com - Kotak hitam (black box) selalu menjadi pembicaraan utama dan komponen paling penting pesawat terbang yang paling dicari ketika terjadi kecelakaan.

Dari sejarahnya kotak hitam  diciptakan pertama kali oleh Dr David Warren dari Australia tahun 1956.

Pada mulanya alat ini diberi nama ARL Flight Memory Unit. Warren menciptakannya karena merasa prihatin terhadap kasus kecelakaan pesawat De Havilland Comet DH-106 yang bertahun-tahun terbengkalai karena ketiadaan  saksi.

Warren memulainya dengan membuat piranti perekam percakapan di kokpit antara pilot, kopilot dan orang-orang di dalam kokpit.

 Alat ini dibuat karena  logikanya merekalah yang akan menjadi saksi utama atau orang yang paling dianggap paling tahu tentang kecelakaan.

baca juga: Sebelum Digunakan, Kotak Hitam Harus Melalui Siksaan-siksaan Ini

Walaupun penting, awalnya ciptaan Warren tidak banyak dilirik maskapai penerbangan.

Perhatian baru diberikan pada 1958, setelah Sekretaris UK Air Registration Board, Sir Robert Hardingham, menganjurkan maskapai-maskapai di Inggris melengkapi maskapainya dengan perangkat ini.

Sejak itu perangkat perekam rancangan Warren mulai dilirik maskapai internasional.

Kini, kotak hitam telah menjadi perangkat utama bagi pesawat. Setiap pesawat sipil yang diterbangkan harus dipasangi perangkat ini.

Keduanya diletakkan dibagian belakang atau ekor pesawat. Dibanding prototipe awal, kotak hitam masa kini sudah jauh lebih maju.

Baca juga: Butuh Berapa Lama Memeriksa Kotak Hitam AirAsia QZ8501?

Dari yang semula hanya terdiri dari satu perangkat, yakni ARL, kini telah menjadi dua perangkat yang terpisah, yaitu perekam data penerbangan (Flight Data Recorder/FDR) dan perekam suara di kokpit (Cockpit Voice Recorder/CVR).