Penulis
Intisari-Online.com-Seorang bayi laki-laki harus berpisah dengan keluarganya terlebih dahulu karena keluarganya terinfeksi virus corona.
Untungnya, ada para perawat yang heroik yang bersedia untuk merawat bayi laki-laki tersebut.
Bayi tiga bulan dan saudara perempuannya yang berumur satu tahun diisolasi ketika ibu mereka (27) dinyatakan positif mengidap penyakit mematikan itu.
Paman mereka dipanggil untuk menjemput mereka, tetapi ia dinyatakan positif terkena virus.
Selanjutnya, nenek mereka juga mengalami hal yang sama, ketika datang berikutnya untuk membawa mereka pulang.
Jadi sekarang empat perawat dari Institut Ilmu Kedokteran All India di New Delhi, India, secara bergiliran merawat bayi laki-laki itu.
Melansir Mirror, Sabtu (18/4/2020), sebuah video menunjukkan dua orang mengenakan alat pelindung diri lengkap dari ujung kepala hingga kaki.
Sambil menggendongnya, para perawat itu dengan penuh kasih memberi bayi itu makan dari botol.
Baca Juga: Pakar IDI: Virus Corona Berpotensi Mati dengan Sendirinya, Tetapi Kita Harus Lakukan ini
Salah satunya terlihat membelai kepala bocah itu, sementara yang lain dengan lembut menenangkannya.
Petugas kesehatan juga bermain dengan bayi dengan bertepuk tangan, berbicara dengannya dan menepuk wajahnya.
Ajaibnya, tes mengungkapkan anak dan saudara perempuannya sama-sama bebas dari virus corona.
Seorang juru bicara rumah sakit mengatakan, "Wanita berusia 27 tahun - ibu bayi - dinyatakan positif pada 12 April.
"Kedua anaknya - seorang gadis berusia 22 bulan dan seorang anak lelaki berusia tiga bulan - juga dibawa bersamanya ke AIIMS dan diamankan di kamar terpisah di bangsal isolasi.
"Karena tidak ada kerabat dekat wanita itu yang segera bisa merawat anak-anak, staf perawat kami datang untuk merawat mereka."
Tes Covid-19 kedua akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang, dan jika jelas anak-anak akan diizinkan pergi dengan ayah mereka.
Sang ayah, yang tinggal lebih jauh, tiba di rumah sakit baru-baru ini, dan merawat anak tertua - yang terpaksa dipisahkan dari saudara kandungnya untuk membatasi potensi penyebaran virus.
Keluarga itu berasal dari kota Katghora di distrik Korba di Chattisgarh, India.
Itu terjadi setelah India memperkenalkan lockdown terbesar di dunia bulan lalu.
Keputusan ini memicu kekacauan ketika pekerja migran bergegas untuk kembali ke desa mereka.
Penutupan itu juga membuat jutaan pekerja miskin ke dalam kemiskinan karena lockdown itu melumpuhkan bisnis.
Sampai hari ini, India telah mengumumkan 437 kematian akibat penyakit itu.