Find Us On Social Media :

Tidak Hanya Demam dan Nyeri Perut di Sebelah Kanan Saja, Gejala Usus Buntu pada Anak Termasuk Kehilangan Selera Makan

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 18 April 2020 | 19:00 WIB

Sakit perut yang intens bisa jadi gejala usus buntu pada anak.

Intisari-Online.com – Yang kita tahu ketika seseorang merasakan sakit sakit radang usus buntu adalah nyeri perut di sebelah kanan.

Apendiks merupakan organ kecil yang menempel pada usus besar di sisi kanan bawah perut.

Nah, ketika itu terinfeksi, maka disebut sebagai usus buntu.

Radang usus buntu adalah keadaan darurat. Sangat penting untuk mengetahui apa yang harus dicari dan mendapatkan perawatan medis segera.

Baca Juga: Lebih Banyak Terjadi pada Pria, Ini Gejala Usus Buntu Pecah Salah Satunya adalah Ketidakmampuan Membuang Gas

Tanda-tanda pertama apendisitis sering berupa demam ringan dan nyeri di sekitar pusar.

Itu mungkin tampak seperti sakit perut saja. Tetapi dengan radang usus buntu, rasa sakit biasanya memburuk dan bergerak ke sisi kanan bawah perut.

Jika anak Anda sakit perut, waspadai tanda-tanda usus buntu ini:

rasa sakit yang kuat, terutama di sekitar pusar atau di bagian kanan bawah perut (rasa sakit itu mungkin datang dan pergi pada awalnya, kemudian tumbuh dengan mantap dan intens)

Baca Juga: Alami Rasa Sakit di Perut Sebelah Kanan Tidak Parah Tapi Terjadi Terus Menerus, Bisa Jadi Gejala Usus Buntu Kronis

- demam ringan

- kehilangan selera makan

- mual (merasa sakit) dan muntah (muntah)

- diare (terutama jumlah kecil, dengan lendir)

- perut bengkak

Jika rasa sakit menyebar di perut, itu mungkin berarti usus buntu telah pecah. Dokter menyebut usus buntu yang pecah ini, dan ini serius.

Demam tinggi yang mencapai 40 ° C adalah tanda lain dari semburan usus buntu.

Hubungi dokter Anda segera jika Anda merasa anak Anda menderita radang usus buntu. Semakin cepat ketahuan, semakin mudah untuk dirawat.

Apendiks adalah tabung kecil berbentuk jari yang terhubung ke usus besar. Itu ada di perut bagian bawah, dekat tempat usus besar dan kecil bergabung.

Baca Juga: Waspadai Gejala Usus Buntu Kronis Mulai dari Demam Hingga Nyeri Perut

Jika usus buntu yang terinfeksi tidak dihilangkan, ia berpotensi pecah sekitar 48 hingga 72 jam setelah gejala pertama kali dimulai. Dan ini dapat menyebarkan bakteri di dalam tubuh.

Infeksi dapat membentuk kumpulan besar nanah (abses) atau menyebar ke seluruh perut.

Apendisitis sebagian besar menyerang anak-anak dan remaja berusia antara 5 dan 20 tahun, namun jarang terjadi pada bayi.

Ketika apendiks tersumbat, terlalu banyak bakteri dapat tumbuh dan menyebabkan infeksi.

Beberapa hal yang mungkin menutup apendiks tersebut adalah:

- keras, seperti batu (kotoran)

- pembengkakan kelenjar getah bening di usus

- parasit dan infeksi lainnya

Radang usus buntu tidak menular. Anak-anak tidak dapat menangkapnya dari seseorang yang memilikinya.

Baca Juga: Kenali Gejala Usus Buntu Pecah, Salah Satunya Menolak untuk Berjalan karena Rasa Sakit di Sekitar Perut

Gejala radang usus buntu bisa sangat mirip dengan masalah medis lainnya (seperti batu ginjal, pneumonia, atau infeksi saluran kemih). Jadi itu bisa menjadi tantangan bagi dokter untuk mendiagnosis.

Untuk mengetahui apakah seorang anak menderita radang usus buntu, seorang dokter akan memeriksa perut untuk tanda-tanda rasa sakit dan kelembutan.

Dokter akan memesan tes darah dan tes urin. Beberapa anak juga mendapatkan rontgen perut dan dada, ultrasonografi, atau pemindaian CAT.

Tim medis mungkin memberi tahu Anda untuk tidak memberi makanan atau minuman kepada anak Anda. Ini kalau-kalau anak Anda perlu dioperasi.

Seorang ahli bedah akan beroperasi untuk mengambil lampiran yang terinfeksi. Ini disebut operasi usus buntu.

Sebagian besar waktu, ahli bedah menggunakan alat kecil yang disebut laparoskop untuk menghapus lampiran melalui luka kecil di perut.

Anak-anak yang menjalani operasi ini biasanya tinggal di rumah sakit selama sehari.

Tim perawatan dapat memberikan cairan dan antibiotik intravena (IV) kepada anak Anda sebelum dan sesudah operasi. Ini membantu mencegah masalah seperti infeksi.

Baca Juga: Ini 7 Gejala Usus Buntu pada Bayi yang Kerap Diabaikan oleh Orang Dewasa, Salah Satunya Tidak Bisa Buang Gas

Anak-anak mendapatkan obat pereda nyeri jika mereka membutuhkannya.

Seorang anak yang memiliki usus buntu yang meledak mungkin perlu tinggal di rumah sakit lebih lama setelah operasi usus buntu.

Itu memberi antibiotik waktu untuk membunuh semua bakteri yang menyebar ke dalam tubuh.

Tidak ada cara untuk mencegah radang usus buntu. Tetapi ketika anak-anak mendapatkan perawatan medis yang tepat dengan cepat, dokter biasanya menemukan dan mengobatinya tanpa masalah.

 Baca Juga: Bila Perut Bayi Sensitif Terhadap Sentuhan, Ini Salah Satu Gejala Usus Buntu pada Bayi

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari