{a} patah tulang hidung terbuka/tertutup;
{b} Patah tulang pipi (os zygoma) terbuka dan tertutup;
{c} Patah tulang rahang (os maksila dan mandibula) terbuka dan tertutup;
{d} luka terbuka di wajah
Selulitis Kolesistitis akut Korpus alienum pada: {a] intra kranial; {b} leher; {c} dada/toraks; {d} abdomen; {e} anggota gerak; {e} genital Cardiovascular accident tipe perdarahan Dislokasi persendian Tenggelam (drowning) Flail chest Fraktur kranium (patah tulang kepala/tengkorak) Gastroskisis Gigitan hewan/manusia Hanging (terjerat leher?) Hematotoraks dan pneumotoraks Hematuria Hemoroid tingkat IV (dengan tanda strangulasi) Hernia inkarserata Hidrosefalus dengan peningkatan tekanan intrakranial Penyakit Hirschprung Ileus Obstruksi Perdaraha Internal Luka Bakar Luka terbuka daerah abdomen/perut Luka terbuka daerah kepala Luka terbuka daerah toraks/dada Meningokel/myelokel pecah
Trauma jamak (multiple trauma) Omfalokel pecah Pankreatitis akut Patah tulang dengan dugaan cedera pembuluh darah Patah tulang iga jamak Patah tulang leher Patah tulang terbuka Patah tulang tertutup Infiltrat periapendikuler Peritonitis generalisata Phlegmon pada dasar mulut Priapismus Perdarahan raktal Ruptur tendon dan otot Strangulasi penis Tension pneumotoraks Tetanus generalisata Torsio testis Fistula trakeoesofagus Trauma tajam dan tumpul di daerah leher Trauma tumpul abdomen Traumatik amputasi Tumor otak dengan penurunan kesadaran Unstable pelvis Urosepsi
D. Kriteria Gawat Darurat Bagian Kardiovaskuler (Jantung & Pembuluh Darah) Aritmia Aritmia dan rejatan/syok Korpulmonale dekompensata akut Edema paru akut Henti jantung Hipertensi berat dengan komplikasi (misal: enselofati hipertensi, CVA) Infark Miokard dengan kompikasi (misal: syok) Kelainan jantung bawaan dengan gangguan ABC Krisis hipertensi Miokardititis dengan syok Nyeri dada (angina pektoris) Sesak napas karena payah jantung Pingsan yang dilatari oleh penyakit/kelainan jantung
E. Kriteria Gawat Darurat Bagian Mata Benda asing di kornea mata/kelopak mata Blenorrhoe/ Gonoblenorrhoe Dakriosistisis akut Endoftalmitis/panoftalmitis Glaukoma akut dan sekunder Penurunan tajam penglihatan mendadak (misal: ablasio retina, CRAO) Selulitis orbita Semua kelainan kornea mata (misal: erosi, ulkus/abses, descematolisis) Semua trauma mata (misal: trauma tumpul, trauma tajam/tembus) Trombosis sinus kavernosus Tumor orbita dengan perdarahan Uveitis/skleritis/iritasi
F. Kriteria Gawat Darurat Bagian Paru Asma bronkiale sedang – parah Aspirasi pneumonia Emboli paru Gagal napas Cedera paru (lung injury) Hemoptisis dalam jumlah banyak (massive) Hemoptoe berulang Efusi plura dalam jumlah banyak (massive) Edema paru non kardiogenik Pneumotoraks tertutup/terbuka Penyakit Paru Obstruktif Menahun dengan eksaserbasi akut Pneumonia sepsis Pneumotorak ventil Status asmatikus Tenggelam
(Sehatkah Menonton Film Porno Bersama Pasangan?)
G. Kriteria Gawat Darurat Bidang Penyakit Dalam Demam berdarah dengue (DBD) Demam tifoid Difteri Disekuilibrium pasca hemodialisa Gagal ginjal akut GEA dan dehidrasi Hematemesis melena Hematochezia Hipertensi maligna Keracunan makanan Keracunan obat Koma metabolik Leptospirosis Malaria Observasi rejatan/syok
(Risiko Serangan Jantung Berkurang Jika Gigi Kita Bersih)
H. Kriterita Gawat Darurat Bidang THT Abses di bidang THT-KL Benda asing di laring, trakea, bronkus dan/atau benda asing tenggorokan Benda asing di telinga dan hidung Disfagia Obstruksi jalan napas atas grade II/III Jackson Obstruksi jalan napas atas grade IV Jackson Otalgia akut Parese fasialis akut Perdarahan di bidang THT Syok karena kelainan di bidang THT Trauma akut di bidang THT-KL Tuli mendadak Vertigo (berat)
I. Kriteria Gawat Darurat Bidang Syaraf Kejang Stroke Meningoensefalitis
(Yoyok)