Sebelum Muncul Wabah Virus Corona, Menurut Sejarah Beginilah Cara 3 Wabah Terparah di Dunia Berhasil Dihentikan

Afif Khoirul M

Penulis

Sebelumnya banyak wabah mematikan yang nyaris membunuh jutaan manusia juga pernah terjadi dan melanda dunia.

Intisari-online.com - Saat ini dunia sedang dalam kecemasan karena wabah virus corona yang sudah menginfeksi hampir 2 juta penduduk dunia.

Sejauh ini banyak hal berubah akibat krisis kesehatan yang melanda seuruh dunia ini.

Saat peradaban mulai berkembang demikian pula dengan virus yang terus bermutasi hingga muncul berbagai jenis penyakit baru, seperti virus corona.

Saat ini wabah ini belum bisa diatasi namun yang bisa kita lakukan hanyalah menghindarinya.

Baca Juga: Penelitian Terus Dilakukan, Ini Temuan Baru tentang Virus Corona yang Diyakini Dapat Memecahkan Misteri Pengobatan Covid-19

Yaitu dengan melakukan berbagai cara, seperti menerapkan lockdown, hingga melakukan physical distancing, untuk memutus rantai penularan.

Meski demikian, wabah virus corona bukanlah satu-satunya penyakit yang pernah mengguncang dunia.

Karena sebelumnya banyak wabah mematikan yang nyaris membunuh jutaan manusia juga pernah terjadi dan melanda dunia.

Lantas bagaimana wabah-wabah itu bisa dihentikan, seperti dikutip dari National Geographic berikut 3 wabah terparah di dunia yang berahasil diakhiri manusia.

Baca Juga: Hanya Dengan 3 Obat yang Sering Dikonsumsi Orang Sakit Umum Ini, Dokter di Palembang Berhasil Sembuhkan 3 Pasien Positif Covid-19, Apa Saja Obatnya?

1. Wabah Black Death, atau Kematian Hitam

Ini adalah wabah yang disebabkan bakteri Yersinia pestis, wabah ini menyerang Eropa tahun 1347 dan menewaskan 200 juta orang selama empat tahun.

Meski tidak dijelaskan bagaimana wabah ini bisa berhenti, menurut ilmuwan berkaitan dengan menjaga jarak.

Hal ini terlihat bagaimana para pejabat di Venesia mengisolasi para pelaut yang baru datang sampai mereka terbukti tidak sakit.

Awalnya pelaut ditahan selama 30 hari, kemudian ini dikenal sebagai hukum Venesia sebagai tretino.

Seiring berjalannya waktu isolasi diperpanjang menjadi 40 hari, dengan istilah quarantino, atau karantina.

Menurut Profesor Thomas Mockartis, profesor sejarah dari DePaul University, mengatakan "Cara tersebut tentu berpengaruh dalam penanggulangan wabah."

Baca Juga: Diprediksi Penularannya Bisa Sampai 2024, Ilmuwan Peringatkan Dunia untuk Pemberlakuan 'Social Distancing' hingga 2022: Banyak Skenario Sirkulasi Jangka Panjang

2. Wabah cacar air

Sebelum kini wabah cacar air menjadi penyakit yang biasa saja, dulu ternyata penyakit ini sangat mengerikan dan menjadi pendemi di Eropa Asia hingga Arab.

Selama beberapa abad, cacar air menewaskan tiga dari sepuluh orang, mereka yang selamat akan meninggalkan bekas luka atau berakhir dalam kondisi cacat.

Cacar muncul di Amerika pada tahun 1600-an, orang yang mengalami penyakit ini memiliki gejala demam, menggigil, sakit punggung, dan ruam.

Wabah ini juga berhasil memusnahkan hampir semua penduduk suku asli Amerika.

Namun, wabah ini berhasil diatasi pada tahun 1770, oleh seorang dokter asal Inggris Edward Jener.

Dia mengembangkan vaksin dari cacar sapi, kemudian membantu tubuhnya menjadi imun daripada cacar air itu tanpa menimbulkan penyakit.

Baca Juga: Satu Keluarga Ini Nekat Membawa 'Mayat' di Dalam Mobil Pribadi dan Mendandaninya Untuk Mengelabui Petugas, Tak Disangka Ada Kisah Tragis di Baliknya

3. Wabah Kolera

Kolera pernah menjadi wabah mengerikan pada abad ke-19 dan berhasil menghancurkan Inggris hingga membunuh puluhan ribu manusia saat itu.

Teori ilmiah mengatakan, wabah ini disebarkan melalui udara busuk yang dikenal sebagai 'miasma'

Awalnya mereka tidak curiga, sampai seorang dokter bernama John Snow menduga bahwa penyakit misterius yang membunuh berasal dari air minum london.

Snow menyelidiki kasus ini, dia menginvestigasi catatan rumah sakit dan kamar mayat untuk melacak lokasi tempat wabah.

Dia membuat grafik geografis kematian akibat kolera selama 10 hari dia menemukan fakta bahwa 500 infeksi fatal terjadi di pompa air Broad Street, kota yang terkenal karena air minumnya.

Dengan usaha keras Snow meyakinkan pejabat setempat untuk menghentikan air minum dari pompa itu.

Akhirnya setelah berhasil dihentikan, wabah kolera itupun berhenti.

Artikel Terkait