Find Us On Social Media :

Hanya Dengan 3 Obat yang Sering Dikonsumsi Orang Sakit Umum Ini, Dokter di Palembang Berhasil Sembuhkan 3 Pasien Positif Covid-19, Apa Saja Obatnya?

By Afif Khoirul M, Rabu, 15 April 2020 | 11:32 WIB

Ilustrasi - Pasien virus corona.

Penelitian tersebut, yang didanai oleh negara bagian Amazonas di Brazil, memberikan obat tersebut kepada 81 pasien yang dirawat di rumah sakit di Manaus untuk menentukan efektivitasnya melawan virus corona, menurut sebuah laporan pada server pra-publikasi medRix.

Tetapi para peneliti mengatakan mereka terpaksa menghentikan studi lebih awal setelah "potensi bahaya keselamatan" menjadi jelas.

"Temuan awal menunjukkan bahwa dosis (klorokuin) yang lebih tinggi (rejimen 10 hari) tidak direkomendasikan untuk pengobatan COVID-19 karena potensi bahaya keamanannya," tulis para peneliti.

Sekitar setengah dari pasien dalam penelitian ini mengonsumsi klorokuin dengan dosis 50 mg dua kali sehari selama lima hari, kata laporan itu.

Peserta lain diberi dosis tunggal 600 miligram setiap hari selama 10 hari.

Tetapi dalam tiga hari, beberapa pasien yang menggunakan dosis tinggi mengalami aritmia, atau detak jantung tidak teratur, kata laporan itu.

Pada hari keenam, 11 pasien telah meninggal, meskipun tidak jelas apakah itu karena virus corona atau komplikasi yang terkait dengan klorokuin.

Para ilmuwan mengatakan bahwa "kecenderungan kematian yang lebih tinggi terkait dengan dosis yang lebih tinggi pada hari ke-6 mengikuti hasil penghentian dini" pemberian dosis yang lebih tinggi kepada pasien.