Find Us On Social Media :

Kunyit, Tanaman Tahan Banting dengan Segudang Manfaat yang Bibitnya Jadi Buruan

By Intisari Online, Sabtu, 28 April 2018 | 11:15 WIB

Untuk perawatannya, tanaman baru ini tidak boleh disiram terlalu banyak air. Karena kondisi air yang berlebihan justru akan merusak rimpang. Kondisi ini bisa berakibat tanaman mati karena rimpang membusuk.

Jadi, saat musim hujan tanaman kunyit tidak perlu penyiraman. Sedangkan, saat musim kemarau, penyiraman bisa dilakukan sehari sekali.

Tanaman juga harus diletakkan di tempat yang mendapat sinar matahari. Pasalnya, untuk membantu proses fotosintesis kunyit membutuhkan sinar matahari.

Selain itu, pemupukan pun cukup diberikan dua bulan sekali. Karena digunakan sebagai bahan baku obat, sebaiknya menggunakan pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan.

"Kualitas pupuk kandang yang baik terdapat pada hewan yang mempunyai ukurannya (tubuh) kecil, seperti kambing atau kelinci," jelasnya.

Dalam waktu delapan bulan pohon kunyit pun sudah dapat dipanen. Pada saat itu juga, hasil panen bisa dipersiapkan untuk proses pembibitan baru.

Tidak jauh berbeda,  Puriyani Hasanah, Marketing Popon's Nursery menjelaskan bila perkembangbiakkan dilakukan melalui rimpang atau bagian akar.

Media tanam yang dia gunakan adalah tanah, sekam dan pupuk kandang. Perbandingan antara ketiga media tersebut 2:1:1. Penyiraman cukup sehari sekali.

Polybag yang digunakan untuk tanaman kunyit dewasa atau anakan perlu diberikan lubang yang cukup, gunanya untuk mengontrol kadar air. Sehingga rimpang tidak rusak karena tanah terlalu lembab. 

Dia mengingatkan tanaman ini rawan diserang hama berupa belalang dan ulat saat musim pancaroba.

Enggan menggunakan obat kimia, Puri cukup menghilangkan hama tersebut dengan cara menyemprotkan air di daun dengan kencang. (Tri Sulistiowati)

Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul “Punya banyak manfaat, bibit kunyit jadi buruan.

 Baca juga: Veronica, ‘Film Paling Menakutkan’ dengan Kisah Nyata yang Jauh Lebih Menakutan