Find Us On Social Media :

Tak Habis Pikir, Sudah Isolasi Diri Bersama 20 Selirnya di Hotel Mewah, Raja Thailand Vajiralongkorn Masih Saja 'Kabur' dan Bolak-balik Eropa-Thailand Saat Lockdown Corona

By Tatik Ariyani, Rabu, 15 April 2020 | 07:30 WIB

Raja Vajiralongkorn

Intisari-Online.com - Beberapa waktu yang lalu, Raja Thailand mengasingkan diri di salah satu hotel di Jerman, bersama 20 selirnya di tengah mewabahnya pandemi virus corona. Hal ini langsung memicu kontroversi di negaranya.

Melansir The Independent, Raja Maha Vajiralongkorn (67), yang juga dikenal sebagai Rama X, disebut telah memesan seluruh Grand Hotel Sonnenbichl setelah hotel bintang empat itu menerima "izin khusus" dari dewan distrik untuk mengakomodasi pestanya.

Tabloid Jerman Bild memberitakan, rombongan raja berusia 67 tahun itu termasuk "harem" dari 20 selir dan banyak pelayan.

Tidak jelas apakah keempat istrinya tinggal di hotel bersama anggota kelompok lainnya.

Baca Juga: Pamerkan Tas Berbahan Tulang Belakang Manusia Seharga Rp 78,5 juta, Desainer Asal Indonesia Arnold Putra Menuai Kecaman Dunia

Wisma dan hotel di wilayah tersebut sebenarnya diperintahkan untuk ditutup karena krisis virus corona.

Akan tetapi, juru bicara dewan distrik setempat mengatakan Grand Hotel Sonnenbichl merupakan pengecualian karena "para tamu adalah kelompok orang homogen tunggal tanpa fluktuasi"

Raja Maha Vajiralongkorn itu konon telah memindahkan seluruh selirnya ke Grand Hotel Sonnenbichl di Bavaria setelah ia diberi izin oleh pihak berwenang.

Namun, tampaknya kehidupan selama lockdown menjadi agak membosankan bagi raja yang kontroversial itu.

Baca Juga: Ingin Memanaskan Makanan dari Kulkas? Ini Jenis Makanan yang Bisa Dihangatkan dan Mana yang Tidak, Jangan Sampai Salah!

Dia dilaporkan melarikan diri dari hotel mewah Bavaria-nya untuk menghadiri pesta 1.200 mil jauhnya.

Melansir Mirror, Selasa (14/4/2020), Raja Vajiralongkorn tampaknya terlihat di Zurich, Swiss, dalam perjalanan keluar dari lockdown.

Ketika dia ada di sana, dia menjemput istri terakhirnya, Ratu Suthida, yang telah memilih negara Eropa sebagai lokasi untuk isolasi diri dari corona.

Baca Juga: 5 Latihan Berolahraga yang Bisa Dilakukan di Rumah Selama Pembatasan Sosial Demi Memutus Rantai Penyebaran Virus Corona, Salah Satunya Kelas Yoga Online

Pasangan itu kemudian terbang kembali ke tanah air mereka di Thailand untuk merayakan Hari Chakra, yang merupakan hari libur tahunan nasional.

Setelah pesta usai, para bangsawan kembali naik jet keesokan harinya.

Setelah mengantar istrinya ke Swiss, sang raja kemudian naik pesawat udara Thailand Eurocopter UH-72A ke Jerman sebelum dijemput dengan van dan diantar kembali ke hotelnya.

Berita tentang isolasi diri Vajiralongkorn di sebuah lokasi mewah disambut dengan kemarahan oleh puluhan ribu orang Thailand, yang berisiko melanggar hukum lèse-majesté di negara itu, dengan mengkritiknya secara online.

Baca Juga: Memilukan, Bocah 3 Tahun di Karawang 'Terlahap' Api saat Pegang Botol Hand Sanitizer, Sekujur Tubuhnya Terbakar Tapi Sempat Ditolak Rumah Sakit, Begini Keadaannya Kini

Di bawah hukum, siapa pun yang menghina atau mengkritik monarki dapat dipenjara hingga 15 tahun.

Tapi sebuah tagar Thailand yang diterjemahkan menjadi "Mengapa kita membutuhkan seorang raja?" muncul 1,2 juta kali di Twitter dalam 24 jam setelah seorang aktivis mengklaim Vijaralongkorn bepergian pada hari libur ke Jerman, sementara wabah terus menyebar di seluruh Thailand.

Aktivis Somsak Jeamteerasakul adalah seorang kritikus vokal terhadap undang-undang monarki dan lése-majesté Thailand, dan mengatakan dalam satu posting: “(Vajiralongkorn akan) membiarkan rakyat Thailand khawatir tentang virus ini. Bahkan Jerman khawatir tentang virus, (tetapi) itu bukan urusannya."

Sementara itu, melansir dailymail.co.uk, Raja Thailand memiliki rumah kedua di Jerman di mana ia menghabiskan banyak waktunya. Dia tidak membuat penampilan publik di negara asalnya sejak Februari lalu. 

Baca Juga: Hadapi Corona: 10 Strategi Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh, Salah Satunya dengan Kebiasaan Mencuci Tangan