Find Us On Social Media :

Korea Utara yang Serba Bersih dan Misterius: Sekolah Gratis, Kesehatan Gratis, Beras Gratis, Polwannya pun Cantik-cantik

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 27 April 2018 | 16:15 WIB

Perbatasan Korea Utara-Korea Selatan

Acara kami keesokan harinya, 13 Juli, berkunjung ke menara Juche Ideal di Pyongyang yang tingginya 170 m. Sayang, kami tidak diperbolehkan naik ke puncak, karena liftnya sedang diperbaiki. Kami harus puas dengan hanya melihatlihat plakat yang ada di Juche.

Salah satunya berasal dari orang Indonesia bernama AN Nasution, bertanggal 15 April 1981.

"Hidup Juche Ideal," tulisnya.

Kabarnya ia pernah bertemu dengan Presiden Kim II Sung. Selanjutnya di daerah Masudae kami menyaksikan patung Presiden Kim II Sung setinggi 20 m. Kami harus berdiri berjajar dan memberi hormat pada patung. Kami diingatkan agar tidak membuat foto dengan sikap seperti patung. Banyak orang yang meletakkan bunga di depan patung, termasuk kepala rombongan kami.

Di dalam kompleks itu juga terdapat banyak patung pahlawan lainnya. Lucunya ada juga dua pasang pengantin di sana, rupanya mereka ingin minta doa restu. Akhirnya malam itu kami menginap di Hotel Hyangsan, yang cukup megah, dengan sebelumnya sempat jalan-jalan ke pegunungan dan ada yang sampai ke air terjun.

Baca juga: Kisah Katrina Leung, Intelijen Tiongkok yang Obrak-abrik Gedung Putih dengan 'Diplomasi Ranjang'

Mengunjungi International Exhibition Hall, tempat dipamerkannya berbagai hadiah yang pernah diberikan kepada Presiden Kim II Sung, menjadi acara kami keesokan paginya, 14 Juli. Ada juga hadiah dari Indonesia, kalau tidak salah dari mantan presiden Megawati.

Dalam perjalanan kembali ke Pyongyang, kami mampir di Kuil Pohyon yang dibangun pada 1042, tapi kami tidak melihat ada biksu di sana.

Di Pyongyang kami mengunjungi museum Perang Korea, yang menampilkan guntingan-guntingan koran yang menceritakan bagaimana kapal mata-mata AS "Pueblo" pada tahun 1968 tertangkap. Juga ada tank dan truk-truk yang dipamerkan.

Waktu itu kami dijanjikan dalam perjalanan ke lapangan terbang nanti, bisa menyaksikan kapal itu.

Polisi lalu lintas nan cantik

Metro Pyongyang memang pantas dibanggakan! Begitu kesan saya ketika kami menyempatkan din menjajal kendaraan umum yang modern di Korea Utara. Penuh dengan hiasan mozaik dan lukisan dinding.