Find Us On Social Media :

Korea Utara yang Serba Bersih dan Misterius: Sekolah Gratis, Kesehatan Gratis, Beras Gratis, Polwannya pun Cantik-cantik

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 27 April 2018 | 16:15 WIB

Perbatasan Korea Utara-Korea Selatan

Intisari-Online.com - Membicarakan Korea Utara seolah tak ada habisnya.

Yang paling terbaru tentu saja pertemuan Presiden Korea Utara Kim Jong-un dengan PResiden Korea Selatan Moon Jae-in di wilayah Korea Selatan, Jumat (24/4).

Pertemuan dua orang superpenting di negara yang sedang berselisih itu tentu diharapkan menjadi tonggak sejarah baru hubungan keduanya.

Soal Korea Utara, kontributor Intisari pernah berkunjung ke negara komunis tersebut, sekitar pertengahan 2007 lalu. Bagaimana kesannya, simak saja tulisan berikut ini.

Baca juga: Senyum Kim Jong Un di Tanah Korsel dan ‘Sinyal Awal Sejarah Baru’

***

Sungguh beda, antara apa yang sering kita dengar dengan apa yang kami saksikan sendiri. Kehidupan rakyat di negara komunis ini konon sangat sulit.

Namun ternyata selama delapan hari, 12-18 Juli 2007 lalu, kami menyaksikan kota yang penuh dengan gedung megah dan kehidupan yang tidak dapat dikatakan susah, saat mengunjungi negara Kim II Sung ini.

Dengan pesawat Ilushin-62, lewat Shen Yang, RRC, kami terbang menuju Pyongyang, Korea Utara. Sebelum berangkat kami sudah diberitahu bahwa telepon genggam tidak boleh dibawa masuk ke Korea Utara.

Dibawa pun percuma, karena di sana tak ada akses telepon seluler dari luar negeri. Jadi, malam sebelum masuk Korea Utara, kami semua sudah mengeluarkan SIM card, takut kalau terselip atau tertukar.

Paspor juga harus diserahkan ketika melewati pemeriksaan.

Demikianlah, setelah menyerahkan semua paspor dan telepon seluler di bandara, kami menuju The Yanggakdo International Hotel, hotel megah di tepi Sungai Taedong.

Hotel itu bertingkat 47, dengan jumlah kamar 1.000 buah. Setidaknya begitu menurut brosur yang kami ambil.