Find Us On Social Media :

Tipe Letusan Jadi Bantahan Kuat Bahwa Gunung Anak Krakatau Bukan Asal Dentuman Misterius di Langit Jakarta, Tapi BMKG Akui Ada Hal Tak Biasa di Tujuh Titik di Selat Sunda

By Ade S, Sabtu, 11 April 2020 | 14:58 WIB

Misalnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang pada Sabtu pagi mengonfirmasi bahwa suara dentuman bukan berasal dari letusan Gunung Anak Krakatau.

"Terkait suara dentuman yang beberapa kali terdengar dan membuat resah masyarakat Jabodetabek, maka sejak tadi malam hingga pagi hari ini pukul 06.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan tidak terjadi aktivitas gempa tektonik yang kekuatannya signifikan di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten," jelas Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono lewat keterangan resmi, Sabtu pagi.

"Meskipun ada aktivitas gempa kecil di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB dengan magnitudo M 2,4 tetapi gempa ini kekuatannya tidak signifikan dan tidak dirasakan oleh masyarakat. Berdasarkan data tersebut maka BMKG memastikan bahwa suara dentuman tersebut tidak bersumber dari aktivitas gempa tektonik itu," imbuh dia.

Tipe letusan

Sementara itu, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Rudy Suhendar mengatakan, sejak awal meletus, Gunung Anak Krakatau tidak pernah mengeluarkan dentuman.

"Gunung Anak Krakatau erupsi 10 April 2020 pukul 22.35 WIB. Sampai sekarang masih berlangsung. Sejak awal letusan hingga saat ini, di Pos Pengamatan Gunung Api Pasauran, Banten, tidak terdengar dentuman," kata Rudy dalam video rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/4/2020).

Rudy menjelaskan, tipikal letusan Gunung Anak Krakatau tidak bersifat eksplosif.

"Tipe letusan yang terjadi adalah strombolian," jelasnya.

Baca Juga: Bukan dari Letusan Gunung Anak Krakatau, Lalu Dari Mana Asal Dentuman Misterius yang Terdengar oleh Warga Jakarta?