"Gelembung udara yang cukup besar hingga terlihat menyembur sampai ke permukaan air dijumpai pleh tim pengaman kawasan di bagian sisi timur tak jau dari pantaiGunung Anak Krakatau. Tidak diketahui penyebabnya namun hal ini kemungkinan diperkirakan adanya aktifitas vulkanik di dasar laut berupa gas yang keluar dari tubuh gunugn tersebut. Gelembung ini dijumpai saat tim pengamanan tengah berpatroli laut mengelilingi kawasan Cagar Alam dan Cagar Alam Laut Kepulauan Krakatau. Dilarang masuk kawasan tanpa surat ijin masuk (SIMAKSI) dari BKSDA Bengkulu-Lampung".
Kepala Sub Bagian Tata Usaha BKSDA Bengkulu-Lampung, Suharno, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui ponsel membenarkan penemuan aktifitas tersebut oleh tim Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Krakatau.
"Berita itu benar dan sudah dikonfirmasi dari Lampung," jelas Suharno pada Kompas.com, Kamis (2/4/2020).
Fakta itu juga diperkuat oleh keterangan tim KPHK Krakatau yang gelembung itu ditemukan saat tim melakukan patroli laut.
Menurut KPHK Krakatau, gelembung serupa pernah ditemukan sebelum Gunung Anak Krakatau erupsi. Air di sekitar gelembung itu hangat.