Penulis
Intisari-Online.com -Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Lampung meletus pada Jumat 10 April 2020 pukul 21.58 WIB.
Informasi tersebut disampaikan oleh Fahrul Roji melaluisitusMagma Indonesia Kementerian ESDM.
Dalam laporannya, Fahrul Roji menulis tinggi kolom abu letusan Gunung Anak Krakatau mencapai sekitar 500 meter di atas puncak.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal, condong ke arah utara," tulisnya.
Seminggu atau lebih tepatnya delapan hari sebelum Gunung Anak Krakatau meletus, terjadi fenomena unik di sekitarnya.
Gelembung udara berukuran cukup besar menyembur sampai permukaan air di Selat Sunda tak jauh dari sisi timur di bibir Pantai Gunung Anak Krakatau, Provinsi Lampung.
Gelembung tersebut ditemukan tim Seksi Konservasi Wilayah III Lampung, Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA).
Akun resmi instagram milik Seksi Konservasi Wilayah III Lampung, Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA), @skw3lampung_bksda, mengunggah video gelembung air tersebut sekitar pukul 23.00 WIB, Kamis (2/4/2020) dengan disertai keterangan:
Baca Juga: BREAKING NEWS: Gunung Anak Krakatau Meletus dan Kini Berada pada Level Waspada, Ini Foto-fotonya
"Gelembung udara yang cukup besar hingga terlihat menyembur sampai ke permukaan air dijumpai pleh tim pengaman kawasan di bagian sisi timur tak jau dari pantaiGunung Anak Krakatau. Tidak diketahui penyebabnya namun hal ini kemungkinan diperkirakan adanya aktifitas vulkanik di dasar laut berupa gas yang keluar dari tubuh gunugn tersebut. Gelembung ini dijumpai saat tim pengamanan tengah berpatroli laut mengelilingi kawasan Cagar Alam dan Cagar Alam Laut Kepulauan Krakatau. Dilarang masuk kawasan tanpa surat ijin masuk (SIMAKSI) dari BKSDA Bengkulu-Lampung".
Kepala Sub Bagian Tata Usaha BKSDA Bengkulu-Lampung, Suharno, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui ponsel membenarkan penemuan aktifitas tersebut oleh tim Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Krakatau.
"Berita itu benar dan sudah dikonfirmasi dari Lampung," jelas Suharno pada Kompas.com, Kamis (2/4/2020).
Fakta itu juga diperkuat oleh keterangan tim KPHK Krakatau yang gelembung itu ditemukan saat tim melakukan patroli laut.
Menurut KPHK Krakatau, gelembung serupa pernah ditemukan sebelum Gunung Anak Krakatau erupsi. Air di sekitar gelembung itu hangat.
Namun gelembung baru yang ditemukan dan diunggah ke instagram resmi @skw3lampung_bksda itu memiliki ukuran cukup besar.
Suharno mengatakan, temuan itu didapat oleh tim yang melakukan patroli laut di Cagar Alam dan Cagar Alam Laut Kepulauan Anak Krakatau, Provinsi Lampung.
Menurutnya, temuan itu dapat ditanyakan langsung secara detail pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Krakatau.
Kompas.com mencoba melakukan konfrimasi ke KPHK Krakatau. Namun hingga berita ini dibuat, panggilan telepon dari Kompas.com belum dijawab.
(Firmansyah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gelembung Berukuran Besar Ditemukan di Dekat Gunung Anak Krakatau".