Find Us On Social Media :

'Saya Juga Menangis dengan Kejadian Tersebut,' Heboh Jasad Perawat Ditolak Warga, PPNI Bawa ke Ranah Hukum, Ketua RT Nangis Dalam Hati dan Minta Maaf

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 11 April 2020 | 08:10 WIB

Ilustrasi pemakaman jenazah pasien virus corona (Covid-19).

"Kalau di ruang isolasi, mereka sudah sadar sehingga memakai alat pelindung diri."

"Kalau di bagian lain, APD-nya hanya secukupnya, jadi rawan terpapar," jelasnya.

Ia meminta anggotanya untuk mengenakan pita hitam di lengan kanan sebagai tanda duka.

Di Jawa Tengah, lanjutnya, ada 68.000 perawat.

Baca Juga: GoRide Hilang Selama PSBB, Tak Hanya di DKI Tapi Seluruh Jabodetabek

"Kami minta pemerintah lebih serius memerhatikan keselamatan perawat sesuai standar WHO."

"Segera distribusikan ke perawat mulai dari tingkatan puskesmas hingga ke rumah sakit," papar Edy.

Sebab, perawat tidak mengetahui pasien tersebut masuk kategori orang dalam pengawasan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP).

Selain itu, untuk masyarakat atau pasien juga harus jujur menceritakan riwayat perjalanan atau kesehatannya.

"Perawat yang meninggal tersebut, bekerja di bagian geriatri."

Baca Juga: Titik Balik Penting 'Peristiwa Berdarah G30S' Banyak Dianggap Tergambar dari Keputusan Soekarno saat di Halim Ini hingga Membuat Brigjen Supardjo Lesu dan Kecewa