Para peneliti menemukan, ternyata teori tentang "hukuman dari jadi jelek" pada upah tidak sesederhana yang terpikirkan.
Terutama ketika ciri-ciri lain seperti kesehatan dan kecerdasan diperhitungkan.
Hasilnya, orang-orang yang lebih teliti, ekstrovert, dan yang lebih tidak gelisah mendapatkan upah yang lebih banyak daripada yang lain.
Tak hanya itu, peserta yang mendapat label "sangat tidak menarik" justru mendapat upah yang lebih banyak dari mereka yang hanya "tidak menarik".
Hal ini juga kadang-kadang terjadi ketika orang yang sangat tidak menarik membandingkan diri dengan orang yang berpenampilan rata-rata dan menarik.
Alex Fradera menjelaskan fenomena ini dalam The British Psychologycal Society Research Digest.
Menurutnya, sifat kepribadian "Keterbukaan terhadap Pengalaman" mungkin secara mengejutkan berkolerasi dengan pendapatan yang lebih rendah dan daya tarik yang tinggi dalam kumpulan data khusus ini.
Padahal biasanya, daya tarik tinggi dikaitkan dengan pendapatan lebih tinggi pula.
"Mungkinkah asosiasi daya tarik dan keterbukaan ini menjadi indikator bahwa beberapa dari nilai yang sangat tidak menarik terutama pada tidak terbukanya seseorang, dan mungkin sangat khusus pada bidang tertentu saja, mengejar hal itu secara obsesif dengan mengesampingkan semua pengalihan dan akhirnya masuk ke garis depan bidang mereka?" tulis Fradera dikutip dari Sciene Alert, Minggu (22/04/2018).