Find Us On Social Media :

Kisah Mengharukan Pasangan Tak Terpisahkan, Menikah Selama 51 Tahun, Keduanya Wafat Terpaut 6 Menit Karena Terinfeksi Covid-19, Keluarga: 'Semoga Orang-orang Mendengar Cerita Kami'

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 8 April 2020 | 18:03 WIB

Stuart dan Adrian Baker, pasangan suami-istri yang meninggal hanya berselang 6 menit akibat virus corona.

Intisari-Online.com - Beberapa minggu sebelumnya, Stuart (74) dan Adrian Baker (72) sehat-sehat saja.

Pasangan tak terpisahkan ini telah menikah selama lebih dari 51 tahun dan tinggal di Pantai Boynton, Florida, dalam masa pensiun.

Tak satu pun dari mereka memiliki kondisi kesehatan yang serius. Kemudian pada pertengahan Maret, mereka mulai merasa sakit.

Sekitar tiga minggu lalu, Stuart dan Adrian pergi ke dokter setelah mereka merasa tidak enak.

Baca Juga: Mau Turunkan Berat Badan Coba Saja Konsumsi Jantung Pisang dan Rasakan Manfaat Jantung Pisang Kepok, Termasuk Atasi Sindrom Pramenstruasi

Namun menurut Buddy Baker, putranya, mereka tak perlu tinggal di rumah sakit.

Beberapa hari kemudian, gejalanya masih belum membaik sehingga dokter menyarankan agar mereka kembali ke rumah sakit.

Baker mengatakan bahwa mereka juga dipulangkan dari rumah sakit dan disuruh melakukan karantina sendiri sampai mereka merasa lebih baik.

"Ini adalah sebelum dunia menerapkan lockdown dimana-mana, sebelum turnamen NCAA dibatalkan, Jadi Anda masih berpikir ini bukanlah sesuatu yang mengancam jiwa," katanya.

Baca Juga: Diberikan Berbagai Syarat Ketat, 185 Narapidana Nusakambangan Harus Siap 'Diseret' Kembali ke Dalam Penjara Jika Langgar Aturan Ini

Baker berkata bahwa dia menelepon setiap hari dan memeriksa orangtuanya secara teratur, tetapi kesehatan mereka tampaknya tidak membaik.

Setelah beberapa hari lagi, pada 19 Maret, mereka disuruh kembali ke rumah sakit.

Ayah Baker, yang menderita demam dan juga menderita asma, dirawat. Ibunya, yang tidak demam, diminta pulang.

Meskipun demikian, Baker mengatakan bahwa dia dan keluarganya optimis.

Baca Juga: Kabar Baik! Pemerintah Indonesia Umumkan Sudah Kantongi Obat Produksi Dalam Negeri untuk Pasien Corona: 'Kami Juga Fokus, Selain Vaksin ada Suplemen'

Mereka berbicara dengan Stuart secara teratur di teleponnya, dan sepertinya tak ada masalah saat berbicara.

Selang 48 jam kemudian, ayahnya dirawat di ICU - tetapi keluarganya masih berharap.

Stuart berubah, dari 60% mengandalkan oksigen menjadi 50%, suatu tanda bahwa segalanya berjalan ke arah yang benar.

Baca Juga: Sebut Virus Corona sebagai Histeria Massal yang Dibesar-besarkan, Pastor Ini Meninggal Dunia karena Mengidap Covid-19, Tertular Setelah 'Berani' Datangi Tempat Ini

Sementara itu, ibu Baker ada di rumah. Meskipun dia tidak mengalami demam atau gejala-gejala mengkhawatirkan lainnya, mengetahui bahwa suaminya ada di rumah sakit telah membuat mentalnya ambruk.

"Kami hanya berpikir itu adalah hasil dari ayah saya yang jauh dari dia selama lima hari terakhir, yang sangat sangat jarang terjadi dalam kehidupan mereka bersama," kata Baker.

Baker berkata bahwa dia dan saudara perempuannya mengunjungi ibu mereka beberapa kali sehari, duduk di garasi sementara ibu mereka duduk di dalam.

Baca Juga: Gara-gara Pernah Beri Saran Ini pada AS Hingga Picu 2000 Pasien Corona Meninggal, WHO Disalahkan oleh Trump dan Kini Diancam Tidak Akan Lagi Mendapat Dana dari AS

Kemudian pada 24 Maret, mereka mendapat telepon dari rumah sakit.

Ayah mereka telah dites positif untuk Covid-19 namun dokter mengatakan sepertinya dia tidak akan berhasil.

“Telepon itu menghancurkan hati kami,” kata Baker. Mereka tidak ingin membuat ibu mereka marah dengan berita itu, dan memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit sebagai tindakan pencegahan.

Mereka ingin melihat apakah dia juga bisa diuji, meskipun karena dia tidak demam atau gejala terkait lainnya, mereka pikir dia akan baik-baik saja.

Baca Juga: Hadapi Corona: Gunakan Masker Buatan Sendiri untuk Tangkal Virus Corona, Namun Hindari Kesalahan Berikut Ini

Dalam waktu 45 menit ibu mereka diperiksa, Baker berkata bahwa dokter menelepon untuk melaporkan bahwa kadar oksigennya sangat rendah. Dia juga tidak akan berhasil.

Dengan kegagalan organ orangtua mereka, Baker mengatakan dia dan saudara perempuannya memutuskan untuk memindahkan orangtua mereka ke perawatan rumah sakit yang lebih besar .

Ibu dan ayahnya dipindahkan ke kamar yang sama dan melepas ventilator agar nyaman. Dalam beberapa menit selang satu sama lain, mereka akhirnya pergi.

Baca Juga: Seorang Ibu Tertular Virus Corona Hingga Harus Masuk ICU karena Kesulitan Napas, Setelah Anaknya Tak Mau Turuti Perintah Karantina Mandiri, Padahal Anaknya Baru Saja Lakukan Ini

"Mereka sangat kompatibel dan tak terpisahkan seperti dua manusia yang pernah menikah dan ada di bumi," kata Baker terharu.

Satu minggu setelah kematian orangtuanya, Baker dan ketiga anaknya serta keluarga saudara perempuannya berkumpul untuk upacara peringatan orangtuanya di Pantai Boynton.

Peringatan itu disiarkan langsung untuk teman dan kerabat lainnya dan ditonton oleh orang-orang di seluruh dunia.

"Semoga orang-orang mendengar cerita kami dan itu memotivasi mereka untuk melakukan hal yang benar," katanya.

Baker mengatakan, dia berharap kisah keluarganya dapat menjadi contoh untuk perubahan.

Dia meminta orang-orang untuk mendengarkan apa yang dikatakan pejabat kesehatan: berlatih menjaga jarak sosial, mencuci tangan secara teratur dan yang paling penting, tetap di rumah. (*)

Artikel ini pernah tayang di Health.grid.id dengan judul Menikah Selama 51 Tahun, Pasangan Ini Wafat Terpaut 6 Menit, Keduanya Menjadi Korban Covid-19

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari