Find Us On Social Media :

Bak Petir di Siang Bolong, Lebih dari 50 Pasien Virus Corona Korea Selatan yang Sudah Dinyatakan Sembuh Kembali Positif Covid-19, Ini Kata Ahli

By Khaerunisa, Selasa, 7 April 2020 | 17:23 WIB

(Ilustrasi) Virus corona

Intisari-Online.com - Kesembuhan pasien Covid-19 selalu menjadi angin segar bagi masyarakat dunia.

Memberikan harapan bahwa tubuh manusia bisa 'melawan' penyakit ini.

Sehingga mengurangi kekhawatiran-kekhawatiran berlebih tentang virus corona.

Namun, kabar kurang mengenakan datang dari Korea Selatan.

Baca Juga: Sembuh dalam 5 Hari Setelah Divonis Positif Corona Tanpa ke Rumah Sakit, Ini yang Dilakukan oleh Artis Cantik Ini

Melansir Dailystar (6/4/2020), Lebih dari 50 orang yang dirawat karena virus corona telah dites dan menunjukkan hasil positif lagi.

Para pasien tersebut berasal dari kota Daegu Korea Selatan dan provinsi sekitar Gyeongsang Utara.

Lima puluh satu pasien dinyatakan positif seletah dinyatakan sembuh dan dibebaskan dari karantina.

Atas kejadian itu, otoritas kesehatan mengatakan bahwa mungkin hasilnya seperti itu karena reaktivasi virus corona.

Baca Juga: Prediksi Bahwa Wabah Virus Corona Bisa Sampai Akhir Tahun Sangat Mungkin Terwujud Jika Warga Tidak Disiplin, Ridwan Kamil: 'Maka Situasi Baru Kembali Normal Akhir Tahun'

Direktur Jenderal Pusat Pengendalian Penyakit Korea (KCDC) Jeong Eun-kyeong mengatakan virus itu sangat mungkin telah diaktifkan kembali, dari orang yang terinfeksi ulang.

Dia mengatakan ini karena semua yang terinfeksi dinyatakan positif begitu lama setelah meninggalkan karantina.

Otoritas kesehatan mengatakan tim penyelidik telah dikirim ke Daegu untuk melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.

Ahli virologi dan epidemiologi lain mengatakan hasil positif dari pengujian ulang bisa berasal dari virus yang diaktifkan kembali dan bukan dari diagnosis yang salah.

Baca Juga: Hidup Di Atas Penderitaan Rakyatnya, Terkuak Inilah 8 Kekayaan Kim Jong-Un, Salah Satunya Miliki 100 Mobil Mewah dan Kapal Pesiar Bernilai Rp113 Miliar

Jegal Dong-wook, seorang ahli penyakit menular di Universitas Katolik Korea, mengatakan: "Ada pola tingkat virus menurun dan meningkat lagi.

"Investigasi harus dilakukan dengan seksama apakah tingkatnya cukup rendah untuk menunjukkan negatif."

Para ahli percaya bahwa virus Covid-19 dapat tetap laten dalam sel-sel tertentu dalam tubuh, menyerang organ pernapasan sekali lagi diaktifkan kembali.

Baca Juga: Wuhan Kembali 'Mencekam' Karena 'Diteror' Penderita COVID-19 Tanpa Gejala, Pemerintah Kini Cabut Status 'Bebas Corona' di 45 Perumahan

"Pasien yang dites positif adalah orang-orang di mana virus diaktifkan kembali atau yang kambuh," kata Kim Tae Kyung, pakar penyakit menular di Rumah Sakit Universitas Soonchunhyang.

Seorang pasien Covid-19 dianggap telah pulih sepenuhnya setelah menunjukkan hasil negatif untuk dua tes yang dilakukan dengan interval 24 jam di antaranya.

Korea Selatan dipuji karena menjaga jumlah kasus virus corona jauh lebih rendah daripada banyak negara tetangganya.

Negara ini mencatat kurang dari 50 kasus baru coronavirus pada hari Senin, menjadikan jumlah total infeksi di negara itu menjadi 10.284.

Baca Juga: Sebelum Menjadi Sekejam Sekarang, Kim Jong Un Disebut Anak Manja yang Jago Menembak di Usia 3 Tahun hingga Bentuk Girl Band Paling Terkenal di Korut

Ini menandai kenaikan harian terendah sejak akhir Februari.

Pekan lalu, penelitian mengklaim bahwa 80% infeksi coronavirus tidak menunjukkan gejala .

Temuan ini, yang dilaporkan dalam British Medical Journal, mengatakan 130 dari 166 infeksi baru dalam penelitian ini tidak memiliki tanda-tanda yang paling umum dari Covid-19, termasuk batuk terus-menerus, demam, dan kesulitan bernapas.

Baca Juga: Mengenal 'Doppelganger' Menurut Sains, Fenomena Wajah Mirip Walau Tidak Punya Ikatan Darah, Ari Lasso hingga Brisia Jodie Temukan 'Kembaran'nya?

Bukan Hanya di Korea Selatan, Pasien Covid-19 Kembali Terinfeksi Juga Terjadi di Wuhan China

Selain di Korea Selatan, sebelumnya hal serupa juga terjadi di Wuhan, China.

Melansir Kompas.com yang mengutip South China Morning Post (2/4/2020), dalam penelitian, sekitar 10 persen pasien yang sembuh dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit dinyatakan kembali positif.

Dengan lebih dari 90 persen pasien telah pulih dan 4.300 orang yang masih menerima perawatan di rumah sakit, sekitar 3 hingga 10 persen kembali terjangkit virus tersebut.

Hal ini dikonfirmasi setelah tenaga medis di sana melakukan tes asam nukleat yang ternyata hasilnya positif pada pasien yang pulih.

Baca Juga: Hadapi Corona dengan Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Melalui 6 Langkah Sederhana, Salah Satunya Sertakan Makanan Probiotik

Wang Wei, Presiden Tongji Hospital mengungkapkan, dari 147 pasien yang mereka observasi, lima di antaranya positif.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kasus impor mungkin dapat memicu gelombang pandemi global lainnya.

Untuk kasus pasien kembali positif setelah dinyatakan sembuh di China, muncul asumsi berbeda dengan yang terjadi di Korea Selatan.

Jika di Korea Selatan diyakini tak ada diagnosis yang salah, maka di China sebaliknya.

Atas kasus di China tersebut, banyak yang mulai mempertanyakan konsistensi tes asam nukleat dalam mendeteksi virus pada pasien yang pulih dan para ahli mempertanyakan sensitivitas serta stabilitas alat uji.

Baca Juga: Bukannya Sehat Justru Berbahaya, Ingat Jangan Minum Air Kelapa Dalam 5 Kondisi Kesehatan Seperti Berikut Ini, Lebih Baik Dihindari