Surat kabar China People's Daily yang dikelola pemerintah mengatakan pada 2018, bahwa mereka mampu melakukan percobaan pada patogen berbahaya sekelas virus Ebola.
Sementara ilmuwan dari laboratorium itujuga yang menunjukkan bahwa 96 persen genom virus corona mirip dengan yang biasa ditemukan pada kelelawar.
Namun, terlepas dari semua itu sebuah temuan ilmiah pra-cetak yang ditulis sekelompok Ilmuwan China dari Universitas Teknologi China secara sensasional menyebut virus itu berasal dari laboratorium sain berkeamanan tinggi di Wuhan bukan pasar hewan di Wuhan.
Laporan itu dikeluarkan awal bulan Februari oleh ilmuwan bergensi dari Guangzhou China, bertentangan dengan laporan Beijing yang pada akhirnya menyebut virus itu bersal dari AS.
Ahli Biologi Botao Xiao dan Lei Xiao menerbitkan pra-cetak berjudul "kemungkinan asal-usul coronavirus 2019-nCoV"
Dalam laporan mereka menggambarkan, bagaimana virus corona pembunuh mungkin berasal dari laboratorium di Wuhan.