Penulis
Intisari-online.com - Sumber senior di pemerintah Inggris secara serius mempertimbangkan bahwa mereka menuduh virus corona berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan.
Sebelumnya, tuduhan ini sempat viral pada Janurai lalu sebelum akhirnya China membantahnya dan menganggapnya tidak pernah terjadi kebocoran di sana.
Sementara itu media Inggris Daily Express pada Minggu (5/4/20) menggambarkan dengan detail bagaimana laboratorium di Wuhan tersebut.
Wuhan digambarkan sebagai rumah bagi Institute of Virology, laboratorium paling canggih dari semua jenisnya di daratan China.
Baca Juga: Saat Motor Berhenti, Kaki Kiri atau Kaki Kanan Dulu yang Turun? Ini Jawaban yang Benar
Ketika China meminta para ahli untuk membangun laboratorium patogen mematikan pertama tahun 2017 silam itu.
Para Ilmuwan di seluruh dunia khawatir tentang pelarian patogen yang mungkin bisa terjadi.
Dari dimensi biologis, hal itu juga menambah ketegangan geopolitik antara China dengan negara-negara lain.
George Gao, direktur Laboratorium Kunci Akademi Ilmu Pengetahuan di China tentang Mikrobiologi dan Ilmunologi Patogen di Beijing mengatakan, "kontribusi kami pada patogen tingkat-4 BSL akan bermanfaat bagi dunia."
Baca Juga: 9 Bagian Tergeli Wanita Untuk Meningkatkan Kepuasan, Para Pria Wajib Tahu!
Sudah ada dua laboratorium dibuat, pertama BSL-4 Biosafety Laboratory Four di Taiwan.
Namun, National Bio-Safety Laboratory, Wuhan adalah menjadi yang pertama di Tiongkok.
Laboratorium ini disetifikasi memenuhi standar dan kriteria BSL-4 oleh Layanan Akreditasi Nasional China untuk Penilaian Kesesuaian (CNAS) pada Januari 2017.
Pejabat China memeriksa infrastruktur peralatan dan manajemen laboratorium, membuka jalan bagi Kementerian Kesehatan untuk memberikan persetujuan.
Lembaga ini dibangun di atas tanah berjarak beberapa mil dari pasar Wuhan yang mendadak terkenal itu.
Seharusnya menjadi salah satu unit virologi paling aman di dunia.
Surat kabar China People's Daily yang dikelola pemerintah mengatakan pada 2018, bahwa mereka mampu melakukan percobaan pada patogen berbahaya sekelas virus Ebola.
Sementara ilmuwan dari laboratorium itujuga yang menunjukkan bahwa 96 persen genom virus corona mirip dengan yang biasa ditemukan pada kelelawar.
Namun, terlepas dari semua itu sebuah temuan ilmiah pra-cetak yang ditulis sekelompok Ilmuwan China dari Universitas Teknologi China secara sensasional menyebut virus itu berasal dari laboratorium sain berkeamanan tinggi di Wuhan bukan pasar hewan di Wuhan.
Laporan itu dikeluarkan awal bulan Februari oleh ilmuwan bergensi dari Guangzhou China, bertentangan dengan laporan Beijing yang pada akhirnya menyebut virus itu bersal dari AS.
Ahli Biologi Botao Xiao dan Lei Xiao menerbitkan pra-cetak berjudul "kemungkinan asal-usul coronavirus 2019-nCoV"
Dalam laporan mereka menggambarkan, bagaimana virus corona pembunuh mungkin berasal dari laboratorium di Wuhan.
Laporan itu berbunyi "Kami mencatat dua laboratorium yang melakukan penelitian tentang kelelawar virus corona di Wuhan, salah satunya hanya berjarak 280 meter dari pasar hewan itu."
"Kami memeriksa sejarah laboratorium dan mengusulkan bahwa mungkin virus corona berasal dari sana," katanya.
"Proposal kami memberikan alasan alternatif dan rekombinasi alami dan inang perantara," imbuhnya.
Para ilmuwan dalam laporan itu menentang secara resmi bahwa virus itu melompat dari kelelawar ke manusia.
Para peneliti memeriksa area di sekitar pasar, dan mengidentifikasi dua laboratorium yang ada di dekatnya.
Salah satunya berjarak cukup dekat hanya 280 meter, yang disebut dengan Pusat Pengdalian dan Pencegahan Penyakit di Wuhan.
Peneliti menyimpulkan laboratorium ini menjadi tuan rumah hewan yang diteliti, salah satunya khusus dalam pengumpulan dan identifikasi patogen.