Jadi Perhatian Para Ahli Belakangan Ini, Berapa Lama Pembawa Virus Corona Tanpa Gejala Bisa Menularkan kepada Orang Lain?

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Intisari-Online.com - Penelitian dan kajian terhadap virus corona jenis baru penyebab Covid-19 masih terus dilakukan.

Perkembangan terakhir yang menjadi perhatian para ahli dan negara-negara di dunia adalah banyaknya kasus penularan dan infeksi virus corona tanpa gejala.

Dilansir dari Huffpost, dokter penyakit menular Penn Medicine dan Direktur Medis Penn Global Medicine di Pennsylvania, Stephen Gluckman, mengungkapkan, ada yang dinyatakan positif terifeksi virus corona, tetapi mereka tak merasakan gejala apa pun.

Gejala terinfeksi virus corona di antaranya demam, batuk/pilek, dan sesak napas.

Baca Juga: Tak Digaji hingga Terpaksa Makan Tikus, Beginilah Derita TKI Ilegal Indonesia Bertahan Saat Lockdown di Malaysia

Ada yang merasakan kehilangan indera perasa dan penciuman.

"Orang harus waspada untuk menghindari kontak dekat dengan orang lain dan tidak berasumsi bahwa hanya karena tidak merasakan sakit, bukan berarti Anda tidak membawa virus. Kita harus sangat agresif dengan tindakan isolasi mandiri," kata Gluckman.

Ditemukannya penderita tanpa gejala atau sering disebut asimptomatik, membuat keberadaannya tak terdeteksi sementara mereka merupakan pembawa (carrier) virus corona.

"Ketika kita mendapatkan infeksi, seringkali ada spektrum dari kategori sangat sakit ke sakit sedang, sampai tidak sakit sama sekali," ujar Gluckman.

Baca Juga: Selain Korea Utara, Negara Ini Juga Klaim Tak Miliki Satu pun Kasus Covid-19 Hingga Sekarang, Warganya Justru Takut

Meski belum diketahui berapa banyak orang yang merupakan pembawa virus tanpa gejala, hal terbaik yang dapat dilakukan saat ini adalah mengikuti rekomendasi untuk mencegah penularan virus corona.

Berapa lama pembawa virus corona tanpa gejala ini bisa menularkan kepada orang lain?

Penularan bisa terjadi 48 jam sebelum muncul gejala

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Robert Redfield mengungkapkan, pembawa virus bisa menularkan secara signifikan sekitar 48 jam sebelum gejala Covid-19 muncul.

Baca Juga: Tak Hanya Korea Utara, Kini Beberapa Negara Juga Beri Hukuman Tembak Mati Jika Langgar Kebijakan yang Terkait Virus Corona

"Ini membantu menjelaskan seberapa cepat virus ini terus menyebar di seluruh negeri, karena kami memiliki pemancar tanpa gejala dan memiliki individu yang mentransmisikan 48 jam sebelum menjadi gejala," kata dia.

Penularan pre-simptomatik atau penularan sebelum muncul gejala ini biasanya terjadi pada tahap awal terinfeksi.

Sementara, gejala muncul rata-rata dalam waktu 5 hari, dan penularan kepada yang lain sudah terjadi sebelum adanya gejala.

Sebuah penelitian yang meneliti 23 pasien virus corona di dua rumah sakit Hong Kong, menemukan, viral load individu atau berapa banyak partikel virus yang mereka bawa dan lepaskan ke lingkungan mereka, memuncak selama minggu pertama, kemudian secara bertahap menurun.

Baca Juga: Hanya Ditutupi Plastik Mayat-mayat Ini Dibiarkan Terbaring di Pinggir Jalan, Karena Petugas Kewalahan Urus Makam Jenazah Pasien Virus Corona

Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko penularan, sebaiknya patuhi langkah-langkah jarak sosial atau social distancing.

Sebab, jika Anda terpapar seseorang yang positif virus corona dan ikut terinfeksi, maka Anda dapat menyebarkan virus jauh sebelum Anda menyadarinya.

Penularan juga bisa terjadi dalam periode inkubasi sebelum mereka menunjukkan gejala yang umumnya terlihat pada 2-14 hari setelah terpapar virus.

Suatu model baru-baru ini menemukan bahwa masa inkubasi untuk Covid-19 rata-rata adalah 5 hari dan sebanyak 98 persen orang yang mengalami gejala setelah terpapar dalam 11 hari.

Baca Juga: Ada Pasien Virus Corona yang Isolasi Mandiri di Rumah, Ini yang Harus Lakukan Jika Kita Tinggal dengan Mereka

Gejala muncul dalam 7 hari berikutnya

Melansir Sciencealert, studi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, sebanyak 75 persen warga China yang pertama kali diklasifikasikan sebagai asimptomatik, mengalami gejala.

Hal ini menunjukkan, secara teknis transmisi pre-simptomatik adalah kejadian yang berpotensi terjadi.

Artinya, mereka sudah menularkan virus itu meski belum merasakan gejala Covid-19.

Baca Juga: Buktikan Ancaman 'Tembak Mati' Warganya yang Ngeyel Diatur, Satu Orang di Filipina Ditembak Mati Setelah Menolak Pakai Masker

Sementara, studi CDC menjelaskan, pasien virus corona di panti jompo, King County, Washington, AS, menemukan, dari 23 orang yang dites positif, hanya 10 yang menunjukkan gejala pada hari diagnosa.

Sepuluh orang dalam kelompok lain mengalami gejala seminggu kemudian.

"Temuan ini memiliki implikasi penting untuk pengendalian infeksi, dan kejadian ini bergantung pada adanya tanda dan gejala untuk mengidentifikasi dan mengisolasi penduduk atau pasien yang mungkin memiliki Covid-19," ujar studi tersebut.

Contoh lain dari transmisi asimptomatik dan pre-simptomatik

Sejumlah penelitian dan laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa penularan presimptomatik dan asimptomatik bukan tidak biasa.

Baca Juga: Buktikan Ancaman 'Tembak Mati' Warganya yang Ngeyel Diatur, Satu Orang di Filipina Ditembak Mati Setelah Menolak Pakai Masker

Sebuah studi kecil di antara warga Jepang yang dievakuasi dari Wuhan pada Februari 2020, menyebutkan, 30,8 persen orang yang dites positif tidak menunjukkan gejala.

Sementara itu, penelitian terhadap kasus coronavirus di Singapura menemukan, dari 157 kasus transmisi lokal, 10 kasus melibatkan penularan secara asimptomatik.

Para ilmuwan menyimpulkan, kebanyakan paparan penularan presimptomatik terjadi 1-3 hari sebelum seseorang mengalami gejala Covid-19/ Lainnya, penelitian di China, Februari 2020, mengungkapkan, sebanyak 13 persen dari 468 kasus positif Covid-19 yang diteliti melibatkan penularan pre-simptomatik.

The LA Times baru-baru ini melaporkan, tiga perempat dari 60 orang penyanyi yang menghadiri latihan paduan suara positif terinfeksi virus corona meskipun tidak ada yang menunjukkan gejala pada latihan tersebut.

Baca Juga: 'Insya Allah Semua Gaji Saya Sebagai Wabup Selama Setahun, Kurang Lebih Rp 325 Juta, Itu Akan Disumbangkan'

Anak-anak dapat menjadi pembawa asimptomatik

Sejauh ini, anak-anak merupakan orang yang paling tidak kentara terinfeksi virus corona, namun beberapa anak mungkin mendapatkan kasus yang sangat ringan dan menyebarkan virus.

Kepala penyakit menular di University of Maryland Upper Chesapeake Health, dr. Faheem Younus, menyebutkan, anak-anak sering menjadi pembawa virus corona yang asimptomatik dan dapat menimbulkan risiko tertentu bagi orang-orang terdekatnya.

Penelitian yang diterbitkan jurnal The Lancet menunjukkan hasil pengamatan terhadap 36 anak yang dites virus corona antara 17 Januari hingga 1 Maret 2020 di tiga rumah sakit China.

Setengah dari anak-anak itu memiliki "penyakit ringan tanpa gejala", demikian uraian peneliti.

Studi lain menemukan bahwa 56 persen dari 700 anak yang positif Covid-19 di China mengalami gejala ringan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berapa Lama Pembawa Virus Corona Tanpa Gejala Bisa Menularkan kepada Orang Lain?"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait