Penulis
Intisari-Online.com - Saat ini, seluruh negara di dunia tengah berjuang mengatasi penyebaran virus corona.
Namun dibalik itu, masih ada saja pasien positif virus corona yang kabur.
Misalnya apa yang terjadi di kota Concepcion, Chili.
Dilansir dari akun resmi Instagram ABC News, @abcnews, pada Senin s4/6/2020), sebuah video memperlihatkan beberapa anggota polisi mengejar seorang wanita.
Dari caption tertulis bahwa polisi di Chili mengejar seorang wanita berusia 26 tahun yang diduga positif COVID-19 dan melarikan diri dari rumah sakit tempat dia dirawat.
Tak hanya itu, wanita itu bahkan melemparkan cairan dan diduga meludahi petugas ketika mereka berusaha untuk menangkapnya.
"Police in Chile chased down a 26-year-old woman who allegedly tested positive for COVID-19 and escaped from the hospital where she was being treated."
"The woman threw liquid and allegedly spit on officers as they attempted to apprehend her," begitulah caption dalam unggahan video tersebut.
Apa yang dilakukan wanita tersebut jelas berbahaya.
Sebab, droplet (tetesan air liur) penderita Covid-19 sangat berbahaya apabila mengenai benda.
Droplet yang menempel pada benda bisa menyebabkan penularan virus corona jikaorang lain menyentuh benda tersebut.
Apalagi jika air liur pasien Covid-19 langsung mengenaitubuh seseorang.
Dia sangat berpeluang besar terinfeksi virus corona juga.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto padaSenin (23/3/2020) menjelaskan, droplet biasanya keluar saat seseorang berbicara, batuk, atau bersin.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat tidak lelah mencuci tangan untuk menghindari risiko penularan Covid-19.
"Harus disertai dengan upaya yang secara terus menerus dan benar melaksanakan kegiatan cuci tangan dengan sabun," tambah dia.