Penulis
Intisari-Online.com -Ekuador menjadi salah satu negara yang tengah berjuang melawan penyebaran virus corona.
Saat ini, Ekuador mengumumkan hampir 3.500, tepatnya 3.465, kasus positif virus corona, dengan korban meninggal mencapai 172 orang.
Lebih dari 100 di antaranya dilaporkan terjadi di Guayaquil.
Saat ini, Quito mengalami kekurangan alat tes untuk menguji Covid-19.
Kekurangan tersebut membuat negara Amerika Latin itu tidak bisa melaksanakan verifikasi kasus dan memasukannya dalam daftar resmi.
"Kebenaran harus diberitahukan."
"Kami tahu baik kasus positif maupun angka kematian begitu rendah."
"Realitasnya tentu lebih dari ini," ujar Presiden Ekuador Lenin Moreno.
Selain masalah itu, dilaporkan adabanyak jenazah virus corona yang tergeletak di jalan-jalan di kota-kota di Ekuador.
Sejumlah video yang menyebar di media sosial memperlihatkan bagaimana jenazah korban vurus corona dibiarkan terbaring di jalanan.
"Saya ingin meminta tolong. Ada jenazah yang sudah tiga hari dibiarkan begitu saja dan mulai membusuk. Tolong saya," kata seorang netizen.
"Senin (30/3/2020), nenek saya meninggal."
"Kami tak tahu harus menghubungi siapa lagi untuk membawa jenazahnya dan (membantu) membuatkan sertifikat kematiannya," kata warganet lain.
Presiden Lenin Moreno sebenarnya sudah mengetahuinya.
Oleh karennaya, dia menunjuk Jorge Wated, menjadi pemimpin satuan tugas yang menangani isu tersebut.
Guna mempercepat penanganan mayat, Wated sudah mengizinkan rumah duka melanggar jam malam agar bisa terus mengumpulkan jenazah korban.
Untuk membantu meringankan tugas mereka, pemerintah juga menerjunkan polisi hingga militer yang bergerak ke seantero kota, dilansir Russian Today pada Sabtu (4/4/2020).
Meski sudah mengerahkan tambahan dari unsur kesatuan, permintaan demi permintaan tolong tetap saja mengalir ke akun Twitter Wated.
Dikutip AFP Minggu (5/4/2020), otoritas disebut sudah mengangkat 150 mayat dari jalanan dan rumah pada awal pekan ini.
Tapi tak dijelaskan berapa angka mortalitas sesungguhnya.
"Kami sudah melihat gambar yang seharusnya tak terjadi."
"Sebagai pejabat publik kalian, saya meminta maaf," kata Sonnenholzner dalam pernyataan yang disiarkan.
Wakil Presiden Ekuador, Otto Sonnenholzner, pun meminta maaf atas kabar banyak jenazah virus corona yang tergeletak di jalan.
Menurutnya, baik rumah sakit maupun rumah duka di kota pelabuhan Guayaquil, sekitar 400 km dari selatan Quito, begitu kewalahan dengan gelombang pasien maupun korban meninggal yang bertambah.
(Ardi Priyatno Utomo)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Jenazah Korban Virus Corona Tergeletak di Jalan, Wapres Ekuador Minta Maaf")