Find Us On Social Media :

Banyak Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Keluyuran, Ada yang Naik Ojek hingga ke Warnet, 'Kalau di Korea Utara, Mereka Sudah Ditembak Mati'

By Mentari DP, Sabtu, 4 April 2020 | 13:25 WIB

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Intisari-Online.com - Kasus virus corona di Indonesia hampir menyentuh angka 2.000 kasus.

Dan di tengah kekhawatiran tersebut, ada laporan beberapa pasien positif virus corona keluyuran.

Contoh, dilansir Tribun Sumsel pada Sabtu (4/4/20), pasien kasus 09 asal Prabumulih, Sumsel keliling kota naik ojek padahal dinyatakan positif virus corona.

Bukan hanya itu saja, pasien kasus 10 juga disebut pergi ke Grapari yang tak jauh dari rumahnya.

Baca Juga: Dulu Nikahi Anak Usia 12 Tahun, Kini Syekh Puji Kembali Nikahi Anak Usia 7 Tahun, '2 Kali Nikahi Anak Bisa Dikategorikan Pedofil'

Lalu ada seorang perempuan di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan yang dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Tapi pasien yang sudah dinyatakan positif corona sejak pekan lalu ini masih keluyuran dan enggan ditegur petugas.

Dilaporkan dia kabur pada Selasa (31/3/2020).

Baca Juga: 'Jenazah Pasien Virus Corona Aman Dikubur Karena Ditutup Berlapis-lapis Hingga Dipastikan Tidak Ada Kebocoran'

Itu belum seberapa.

Masih ada beberapa kasus lainnya di mana pasien positif virus corona yang kabur dari ruang isolasi atau pasien status ODP yang tidak lakukan isolasi di rumah masing-masing.

Untuk kasus seperti ini, belum ada hukuman pasti bagi yang melakukan aksi tersebut.

Saat ini, pihak rumah sakit berusaha membawa mereka kembali ke rumah sakit untuk diisolasi.

Namun di Korea Utara berbeda.

Dilansir dari kompas.com pada Sabtu (4/4/2020), seorang pejabat Korea Utara (Korut) yang dikarantina karena diduga terinfeksi virus corona ditembak mati.

Hal ini karena dia pergi ke pemandian umum.

Baca Juga: Hampir Capai 200.000 Kasus, Trump Keluarkan Dana Bantuan Sebanyak Rp35,5 Triliun untuk Atasi Virus Corona, Ini Gunanya

Pejabat bidang perdagangan itu ketahuan dan ditangkap. Dia dieksekusi di lokasi pemandian oleh otoritas negara komunis tersebut.

Si pejabat yang tidak disebutkan identitasnya itu langsung dikarantina setelah kembali dari perjalanan di China, dilansir Donga via Daily Mirror pada Kamis (13/2/2020).

Begitu petugas pemerintahan Korea Utara itu ketahuan pergi ke pemandian umum, dia segera diseret dan ditembak mati.

Sedangkan pejabat lain yang bekerja di Badan Keamanan Nasional Korea Utara diturunkan jabatannya di pertanian karena diam-diam melakukan perjalanan ke China. 

Tak hanya itu, pemerintah Korea Utara juga akan menembak mati warga China yang berani menyebrang ke perbatasan Korea Utara.

Hingga kini, pemerintah Korea Utara telah mengklaim bahwa tidak ada kasus virus corona di negara mereka.

Baca Juga: Tetap Liburan di Tengah Pandemi Covid-19, Bahkan Berani Sewa Jet Pribadi, 28 Mahasiswa Ini Positif Virus Corona