Bayi Malang Asal Filipina Ini Jadi Tontonan di Kebun Binatang Manusia, Foto-foto Lain Tak Kalah Memilukan, Ada yang Diletakkan Dalam Kandang dan Diejek oleh Para Pengunjung

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Masa lalu memang selalu menyimpan ceritanya tersendiri, yang jika ditilik dari masa sekarang akan membuat orang kaget terperangah.

Intisari-Online.com - Masa lalu memang selalu menyimpan ceritanya tersendiri, yang jika ditilik dari masa sekarang akan membuat orang kaget terperangah.

Ya, fakta bahwa zaman dahulu ada kebun binatang manusia, di mana orang 'pribumi primitif' dijadikan tontonan memang benar adanya.

Salah satunya yakni seorang bayi Filipina dan keluarganya di dalam kebun binatang manusia di NYC, AS pada tahun 1906, berikut ini.

Baca Juga: Kim Jong Un sampai Hamburkan Rp 51 Miliar Beli Pakaian Dalam Mereka, Inilah Kippumjo, 2000 Gadis Perawan Termasuk Anak Sekolah yang Dikumpulkan untuk Layani Elite Korea Utara

Namun tak hanya itu, masih ada juga yang lainnya yang juga tak kalah memilukan.

Foto-foto yang mengejutkan ini menunjukkan bagaimana 'kebun binatang manusia' di seluruh dunia menyimpan 'pribumi primitif' di kandang sehingga orang Barat dapat memelototi dan mengejek mereka.

Gambar-gambar yang mengerikan, beberapa di antaranya diambil baru-baru ini pada tahun 1958, menunjukkan bagaimana orang-orang kulit hitam dan Asia diperlakukan dengan kejam sebagai pameran yang menarik jutaan turis.

Pertunjukan tidak manusiawi yang diadakan di seluruh dunia Barat dirancang untuk menekankan perbedaan budaya antara orang Eropa dan orang yang dianggap primitif.

Baca Juga: Diragukan Dunia Tak Memiliki Kasus Virus Corona, Pejabat Kesehatan Korea Utara Ngotot Negaranya Bersih Sambil Pamerkan Bukti Ini

Beberapa orang di pameran, pada akhir abad ke-19 dan awal hingga pertengahan abad ke-20, diperlakukan seperti binatang dan banyak yang mati.

Baca Juga: Berteriak 'Aku Positif Covid-19' Lalu Sengaja Batuk ke Arah Polisi yang akan Menangkapnya, Pria Ini Ternyata Lakukan Kejahatan Tak Termaafkan saat Wabah Corona

Mereka termasuk Ota Benga, seorang lelaki Kongo yang dipamerkan di Kebun Binatang Bronx New York pada tahun 1906, yang secara mengejutkan digambarkan sebagai 'mata rantai yang hilang' dari evolusi.

Lebih dari 40.000 orang datang menemuinya setiap hari dan sering menjadi sasaran cemoohan dari orang banyak.

Pameran yang mengerikan itu memicu protes dan kemarahan dan Ota akhirnya dibebaskan.

Baca Juga: Tak Hanya Serang Paru-paru dan Sistem Pernapasan, Seorang Ahli Mengatakan Bahwa COVID-19 Juga Dapat Menyerang Otak dan Jantung

Tetapi enam tahun kemudian dia secara tragis bunuh diri karena tidak dapat berasimilasi dengan kehidupan Amerika.

Eropa juga menampilkan orang-orang pribumi dengan kebun binatang manusia yang serupa di Prancis, Norwegia, Belgia, Jerman, Spanyol, dan Italia.

Baca Juga: Pelanggan Listrik Prabayar 450 VA akan Mendapatkan Token Listrik Gratis dan 900 VA Subsidi Bisa Nikmati Diskon 50%, Bagaimana Cara Mendapatkannya?

Norwegia memiliki kebun binatang manusia selama lima bulan pada tahun 1914, yang mencakup 80 orang dari Senegal yang tinggal di 'Desa Kongo.'

Lebih dari separuh penduduk Norwegia berkunjung ke pameran di Oslo ketika orang-orang Afrika mengenakan pakaian tradisional dan melakukan kegiatan memasak, makan, dan membuat kerajinan tangan sehari-hari.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Ini Tanda Tubuh Kekurangan Cairan dan Waspadai Penyebabnya Terutama pada Anak-anak

Dan lebih dari 18 juta orang datang untuk mengunjungi Pameran Dunia pada tahun 1889, yang diadakan di Paris.

Daya tarik utama termasuk tampilan 400 orang.

Industri yang memalukan juga memengaruhi penduduk asli Australia pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Penduduk asli Australia dipelihara bersama binatang dan diarak keliling dunia dalam apa yang dijuluki 'Kebun Binatang Manusia'.

Baca Juga: Gunakan Ketumbar untuk Rambut Cantik dan Sehat, Mampu Cegah Kerontokan hingga Atasi Minyak Berlebih

Sinematografer Australia Philip Rang, yang mengerjakan film itu, mengatakan orang Aborigin dipajang sebagai 'bumerang yang melempar bumerang' di sekitar Amerika Utara dan Eropa.

"Manusia pribumi dari semua bagian dunia terjajah dipamerkan di Pameran Dunia, Kebun Binatang, Pertunjukan Freak, sirkus seperti Pertunjukan Terbesar PJ Barnum di Bumi, dan merekonstruksi desa-desa etnis di Eropa," katanya kepada Daily Mail Australia awal tahun ini. (*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait