Find Us On Social Media :

9 Obat Penurun Panas Tradisional yang Terlupakan, dari Bawang Merah hingga Kunyit, Semak Selengkapnya dan Buktikan Sendiri Khasiatnya!

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 28 Maret 2020 | 16:09 WIB

Demam

Bila ingin diberikan kepada anak, bacalah aturan dosis bagi anak dan sesuaikan dengan tingkatan usianya. (Lihat boks: Dosis Aman untuk Anak.)

1. Lempuyang Emprit (Zingiber amaricans)

Memiliki kandungan senyawa minyak atsiri yaitu sekuiterpenketon yang bermanfaat untuk menurunkan panas.

Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya putih kekuningan, rasanya pahit.

Baca Juga: Videonya Viral, Pria Ini Hobi Pukuli Kucing Sampai Mati, Kepergok Ngamuk dan Hampir Pukuli Emak-emak, Saksi: Tiba-tiba Kucing Itu Dipukul dengan Sapu

Caranya:

Cuci bersih 10 g umbi lempuyang emprit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata.

Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sendok makan (sdm) madu bunga kapuk, aduk rata. Berikan 3 kali sehari.

2. Kunyit (Curcuma longa)

Memiliki kandungan minyak atsiri, curcumin, turmeron dan zingiberen yang dapat bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi (anti-peradangan).

Selain sebagai penurun panas, campuran ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya oranye.

Caranya:

Cuci bersih 10 g umbi kunyit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata.

Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Tambahkan dengan perasan 1/2 buah jeruk nipis.

Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian campuran madu dan kunyit ini, kemudian berikan 3 kali sehari.

Baca Juga: Ditemukan Tumpukan Lidah Manusia dan Janin Berusia Puluhan Tahun dalam Toples di Rumah Mantan Profesor, Ternyata Ini yang Sebenarnya Terjadi

3. Sambiloto (Andrographis paniculata)

Seluruh bagian tanamannya dapat digunakan. Memiliki kandungan andrografolid lactones (zat pahit), diterpene, glucosides dan flavonoid yang dapat menurunkan panas.

Bahkan pada tahun 1991 pernah diadakan penelitian di Thailand bahwa 6 g sambiloto per hari sama efektifnya dengan parasetamol.

Caranya:

Rebus 10 g daun sambiloto kering, 25 g umbi kunyit kering (2,5 ibu jari), dan 200 cc air.

Rebus hingga mendidih dan airnya tinggal 100 cc, kemudian saring. Setelah hangat, tambahkan 100 cc madu bunga kapuk atau mahoni, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian, berikan 3 kali sehari.

Baca Juga: Pertaruhkan Nyawanya, Anggota TNI AU Ini Diam-diam Bohongi Keluarga Demi Selamatkan 238 Nyawa WNI di China: Saya Tidak Pernah Bilang Kalau Mau ke Wuhan

4. Pegagan (Centella asiatica L.)

Tumbuhan yang dikenal pula dengan nama daun kaki kuda ini, tumbuh merayap menutupi tanah. Daunnya berwarna hijau dan berbentuk seperti kipas ginjal.

Memiliki kandungan triterpenoid, saponin, hydrocotyline dan vellarine. Bermanfaat untuk menurunkan panas, revitalisasi tubuh dan pembuluh darah serta mampu memperkuat struktur jaringan tubuh.

Pegagan juga bersifat menyejukkan atau mendinginkan, menambah tenaga dan menimbulkan selera makan.

Caranya:

Rebus 1 genggam pegagan segar dengan 2 gelas air hingga mendidih dan airnya tinggal 1 gelas. Bagi menjadi 3 bagian dan diminum 3 kali sehari.

Baca Juga: Pasangan Kanibal yang Viral Setelah Isi Kulkasnya Dibongka Polisi Dikabarkan 'Tewas' Dipenjara dalam Kondisi Mengerikan, Polisi Akhirnya Bongkar Misteri yang Selama Ini Disembunyikan

5. Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.)

Penampilan temulawak menyerupai temu putih, hanya warna bunga dan rimpangnya berbeda.

Bunga temulawak berwarna putih kuning atau kuning muda, sedangkan temu putih berwarna putih dengan tepi merah.

Rimpang temulawak berwarna jingga kecokelatan, sedangkan rimpang bagian dalam temu putih berwarna kuning muda.

Temulawak memiliki zat aktif germacrene, xanthorrhizol, alpha betha curcumena, dan lain-lain.

Manfaatnya sebagai antiinflamasi (antiperandangan), antibiotik, serta meningkatkan produksi dan sekresi empedu. Temulawak sejak dahulu banyak digunakan sebagai obat penurun panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, mag, perut kembung dan pegal-pegal.

Caranya:

Cuci bersih 10 g rimpang temulawak. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 campuran madu dan temulawak, kemudian berikan 3 kali sehari.

Baca Juga: Organisasi Kesehatan Dunia WHO Khawatirkan Masa Depan Generasi Muda di Tengah Kondisi Kesehatan yang Memprihatinkan, Sebut Hal Ini yang Jadi 'Biang Kerok' Paling Berpengaruh

6. Bawang merah (Allium cepa L.)

Bawang merah sering digunakan sebagai bumbu dapur. Memiliki kandungan minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin.

Caranya:

Kupas 5 butir bawang merah. Parut kasar dan tambahkan dengan minyak kelapa baru secukupnya, lalu balurkan ke ubun-ubun dan seluruh tubuh.

Baca Juga: Tagih Utang Sambil Teriak-teriak, Wanita di Bandung Pukul Rentenir dengan Tabung Gas hingga Pingsan Berlumuran Darah, Pelaku Ikutan Pingsan Setelahnya: Korban Mengalami Luka Sobek di Wajah

7. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis)

Selain daun kembang sepatu, Anda juga dapat memanfaatkan daun kapuk atau daun sirih.

Kembang sepatu mengandung flavonoida, saponin dan polifenol. Daun kapuk mengandung flavonoida, saponin dan tanin.

Daun sirih mengandung flavonoida, saponin, polifenol dan minyak atsiri.

Caranya:

Cuci bersih daunnya, keringkan dengan lap bersih, panaskan sebentar di atas api agar lemas.

Remas-remas sehingga lemas, olesi dengan minyak kelapa, kompreskan pada perut dan kepala.

Baca Juga: Bangga! TNI AU Sukses Upgrade Pesawat Tempur F-16 Jadi Setara Pesawat Tempur Terbaru, Bisa Bawa Rudal Jarak Jauh hingga Dilengkapi Radar dan Avionic Terbaru

8. Meniran (Phyllanthus niruri L.)

Tinggi tanamannya mencapai 1 meter, tumbuh liar, daunnya berbentuk bulat tergolong daun majemuk bersirip genap. Seluruh bagian tanaman ini dapat digunakan.

Memiliki kandungan lignan, flavonoid, alkaloid, triterpenoid, tanin, vitamin C, dan lain-lain. Bermanfaat untuk menurunkan panas dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Caranya:

Rebus 1 genggam meniran segar dengan 2 gelas air hingga mendidih dan airnya tinggal 1 gelas. Bagi menjadi 3 bagian dan diminum 3 kali sehari.

9. Air kelapa muda

Air kelapa muda banyak mengandung mineral, antara lain kalium.

Pada saat panas, tubuh akan mengeluarkan banyak keringat untuk menurunkan suhu tubuh. Nah, untuk menggantikan keringat yang keluar, perbanyaklah minum air kelapa.

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul 9 Obat Tradisional Penurun Demam yang Terlupakan