Find Us On Social Media :

Nestapa Keluarga Korban Covid-19 Rasakan Bertubi-tubi Kehilangan, Sang Ibu Meninggal Lalu Sang Ayah pun Menyusul, Masih Harus Mengalami Berbagai Kebingungan: 'Sempat Dilempar-lempar'

By Khaerunisa, Jumat, 27 Maret 2020 | 14:49 WIB

Ilustrasi penjemputan pasien corona

Intisari-Online.com - Duka yang dirasakan keluarga korban Covid-19 yang meninggal ini berkali-kali lipat rasanya.

Perempuan bernama Eva Rahmi Salma dan keluarganya harus merasakan ditinggal oleh keluarga akibat infeksi virus corona.

Sebelumnya sang ibu meninggal dunia, kemudian sang ayah menyusul karena penyebab yang sama.

Tak hanya itu saja, rupanya saat masih dalam keadaan sakit, ayah perempuan ini sempat mengalami kesulitan untuk melakukan tes Coivid-19.

Baca Juga: Tak Ada Gejala, Wanita Ini 2 Kali Ditolak RS, Padahal Orangtuanya Meninggal Karena Virus Corona dan Adiknya Juga Positif

Pada Kamis (19/3/2020), ibunda Eva meninggal dunia dan dua hari setelahnya sang ayah menyusul.

Eva mengatakan, sebenarnya sebelum ibunya dirawat hingga diisolasi karena Covid-19, ayahnya sudah lebih dahulu keluar masuk rumah sakit sejak awal Februari 2020. 

Diagnosis dokter kala itu ialah penyakit paru-paru dan penyakit jantung.

Adik Eva sempat meminta agar dilakukan tes swab untuk ayahnya, namun ditolak oleh pihak rumah sakit.

Baca Juga: Terenyuh Lihat Tim Medis Covid-19 Pakai Jas Hujan sampai Plastik Sampah, Desainer asal Indonesia Ini Buatkan Baju APD Gratis

"Adik saya kan sering jenguk juga papa, jadinya dari awal adik saya minta untuk papa di-swab tes karena pas masuk itu diagnosanya paru dan jantung.

"Kayaknya habis itu perlakuan dari rumah sakit, itu dia ngomongnya gini, 'Corona kan belum ada di Indonesia'," kata Eva saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/3/2020).

Oleh karena itu, ayah Eva hanya menjalani rawat jalan. Barulah setelah ibunya dinyatakan positif Covid-19, dokter kemudian melakukan tes swab pada Minggu (15/3/3020).

Saat dilakukan tes swab, saat itu pula ayahnya Eva menjalani isolasi, tetapi bukan di rumah sakit rujukan.

Baca Juga: Pecahkan Rekor China dengan Kasus Covid-19 Terbanyak di Dunia, Negara Sekelas Amerika Sempoyongan Hingga Minta Bantuan Ini ke Korea Selatan

Hasil pemeriksaan laboratorium ayahnya sendiri terbilang cukup lama.

Hasilnya baru keluar satu minggu setelah tes, yakni pada Sabtu (21/3/2020).

Perihnya, saat ayah Eva dinyatakan positif Covid-19, pada hari itu pula beliau meninggal dunia.

"Malamnya saya tanya mereka (keluarga ayah Eva), masih enggak tahu harus dikubur di mana.

"Padahal, saya tanya ke mobil jenazah yang mengantarkan peti dan saya tanya di mana, jam berapa, mereka enggak tahu. 'Saya cuma hanya mengantar peti aja'," ucap Eva sambil menirukan perkataan pengantar jenazah yang ia hubungi itu.

Baca Juga: Selain Terkesan Menutupi Fakta Awal Kemunculan Virus, Kasus COVID-19 Pertama Terkonfirmasi di China pada 17 November, Para Dokter Sempat Kesulitan Karena Terjegal 'Ribetnya' Birokrasi '

"Saya benar jadi bingung, dokter juga enggak tahu karena itu wewenang Dinkes yang memutuskan itu akan dikuburkan di mana. Jadi kayak sempat dilempar-lempar begitu," sambung dia.

Keputusan lokasi pemakaman itu baru didapatkan pada Minggu (22/3/2020) pagi.

Eva sempat berniat menghadiri pemakaman ayahnya. Namun, keluarga ayahnya melarang Eva hadir karena adanya potensi penularan dari jenazah.

Alhasil, Eva tak bisa mengantar kepergian sang ayah ke peristirahatan terakhirnya.

Baca Juga: Lewati China, Ini Alasan Amerika Serikat Punya Kasus Covid-19 Terbanyak di Dunia, 'Trump Sangat Terlambat Menangani Hal Ini'

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Duka Keluarga Korban Covid-19, Baru Kehilangan Sang Ibu, Ayahnya Juga Meninggal karena Terinfeksi Corona