Setelah Corona, China Kembali 'Dihantui' Virus Lama yang Muncul Kembali yang Tewaskan Satu Orang

Tatik Ariyani

Penulis

Intisari-Online.com - Senin (23/3/2020), Kota Wuhan, China, kembali mencatat satu infeksi baru setelah lima hari tidak melaporkan kasusvirus corona.

Orang yang terinfeksi itu adalah seorang dokter di sebuah rumahsakit di Wuhan.

Dilansir Kontandari Reuters, Komisi kesehatan Nasional China, Selasa (24/3), mengatakan, dokter itu mungkin terinfeksi saat berada di rumahsakit karena saat ini masih banyak pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di Wuhan.

Selain satu kasus di Wuhan, China memiliki tiga kasus lokal baru virus corona, yakni di Provinsi Guangdong, Beijing, dan Shanghai.

Baca Juga: Hari Raya Nyepi, 1152 Narapidana Dapat Remisi Khusus di Seluruh Indonesia, Tapi ini Syaratnya, Selain ini Tidak Boleh

China juga melaporkan 74 infeksi baru corona yang melibatkan pelancong dari luar negeri.

Ini memicu kekhawatiran akan kemunculan gelombang infeksi Covid-19 kedua.

Saat ini, ada lebih dari 81.000 kasus di China dan jumlah kematian telah mencapai 3.277 orang.

Belum selesai kekhawatiran mengenai gelombang kedua corona, kini malah muncul virus lama muncul kembali.

Pasalnya, seorang pria dilaporkan meninggal karena infeksi hantavirus yang dibawa oleh tikus di China.

Baca Juga: Sudah Dibicarakan dengan OJK, Jokowi Resmi Tangguhkan Cicilan Bagi Tukang Ojek dan Supir Taksi Online Sampai 1 Tahun, Semoga Tidak 'Lari' ya Setelah Satu Tahun

Kejadian ini memicu histeria atau ketakutan baru, yang sama sekali tidak berdasar, tentang pandemi 'coronavirus 2.0' di media sosial.

The Global Times, sebuah publikasi Tiongkok yang dikontrol pemerintah, menuliskan tweet tentang kasus kematian tersebut pada Senin malam.

Bunyi tweet tersebut adalah, "Seseorang dari Provinsi Yunnan meninggal ketika dia sedang dalam perjalanan kembali ke Provinsi Shandong untuk bekerja di bus sewaan pada hari Senin. Dia dites positif untuk #hantavirus. 32 orang lainnya di dalam bus sedang diuji."

Baca Juga: Dalam Sebulan Saja Sudah Tewaskan 6.820 Orang, Kasus Corona di Italia Diramal Sepuluh Kali Lebih Buruk dari yang Dilaporkan

Melansir Global News, menurut Kementerian Kesehatan Ontario dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) hantavirus adalah jenis virus yang sangat langka yang sangatlangka yang menginfeksi manusia melalui debu yang terkontaminasi oleh air liur, urin, atau kotoran hewan pengerat.

Ini menyebabkan penyakit jahat yang menyerang jantung dan membunuh sekitar 36-40% pasien.

Akan tetapi penyakit ini tidak menyebar dari orang ke orang - sifat utama yang diperlukan virus untuk menjadi pandemi.

Gejalanya meliputi demam, nyeri otot, sakit kepala, batuk, mual dan muntah.

Beberapa pasien dapat mengalami gejala yang parah atau mengancam jiwa, dan itu bisa memakan waktu hingga enam minggu dari waktu pemaparan untuk gejala muncul.

Data Kementerian Kesehatan Ontario menunjukkan, penyakit ini telah dilaporkan di Amerika Utara sejak 1993, tetapi Kanada hanya mencatat sekitar tiga kasus dalam setahun dan AS telah mencatat sekitar 35 kasus setiap tahun.

Jenis penyakit lain telah diidentifikasi di Eropa dan Asia sejak 1950-an.

Baca Juga: Manfaat Labu Siam untuk Pencernaan, Bisa Atasi Masalah yang Sering Membuat Tidak Nyaman Ini

"Risiko terinfeksi hantavirus di Kanada atau di bagian lain dunia rendah," kata juru bicara Badan Kesehatan Masyarakat Kanada kepada Global News dalam sebuah pernyataan. Juru bicara itu menunjukkan bahwa hampir semua bentuk virus tidak menyebar melalui kontak orang-ke-orang.

"Ini histeria," kata Dr. Stephanie Smith, spesialis penyakit menular di Universitas Alberta, kepada Global News. "Kami telah melihat hantavirus di sini di Kanada dan di AS selama bertahun-tahun."

“Ini tidak menular dari orang ke orang seperti COVID-19,” tambah Dr. Gerard Evans, spesialis penyakit menular lain di Queen's University.

CDC juga dengan cepat menepis kekhawatiran akan potensi pandemi pada hari Selasa.

Artikel Terkait