Tahapan Gejala Penderita Gejala Corona Covid-19 Setiap Hari, Hari Pertama seperti Masuk Angin, ke-9 Mulai Sesak Napas

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Berikut adalah tahapan gejala dari hari ke hari berdasarkan informasi dari unggahan akun resmi Divisi Humas Polri.

Intisari-Online.com - Virus Corona (Covid-19) merupakan sebuah virus yang penyebarannya dapat menular melalui cairan (droplets) yang keluar ketika seseorang bersin atau batuk.

Gejala tertular Covid-19 disebut mirip dengan flu biasa, namun seiring berjalannya waktu gejala Covid-19 akan membuat kondisi kesehatan semakin memburuk.

Gejala awal virus ini bisa bermula dari demam, kelelahan hingga sesak napas.

Berikut adalah tahapan gejala dari hari ke hari berdasarkan informasi dari unggahan akun resmi Divisi Humas Polri, @divisihumaspolri, Senin (23/3/2020).

Baca Juga: Tingkat Kematian di Indonesia akibat Corona Kedua Tertinggi di Dunia Setelah Italia, Indonesia Alami Under Diagnosis?

Hari 1-3

Pada hari pertama, hingga ketiga, gejalanya mirip seperti flu biasa, mulai dari masuk angin, tenggorokan merasa sedikit sakit, nafsu makan juga normal seperti biasa, dan tidak merasakan demam maupun lelah.

Hari 4

Baca Juga: Hasil Tes SKD CPNS 2019 Sudah Diumumkan, Tapi Tes SKB Ditunda, 'Jadwal Tergantung Wabah Virus Corona'

Hari keempat, gejala mulai infeksi Covid-19 mulai memburuk.

Tenggorokan akan sakit, disertai mual, suara menjadi serak, dan gangguan makan (anoreksia).

Suhu badan menjadi kisaran 36,5 derajat, disertai sakit kepala, dan diare ringan.

Hari 5

Baca Juga: Ujian Nasional 2020 Resmi Ditiadakan, Bagaimana Cara Tentukan Kelulusan Siswa?

Sehari setelahnya, hampir mirp dengan hari keempat, yakni sakit tenggorokan, suara serak, dan panas tubuh mencapai 36,5 derajat.

Ditambah mulai terasa nyeri pada sendi-sendi tubuh, serta rasa lelah.

Hari 6

Baca Juga: Bukan Fatmawati, Dipangkuan Sosok Wanita Inilah Soekarno Habiskan Detik-detik Akhir Hayatnya dan Menghembuskan Napas Terakhir

Hari keenam pasien positif Covid-19 mulai merasakan demam dengan suhu 37 derajat, disertai batuk kering maupun berlendir.

Tenggorokan mulai sakit ketika digunakan untuk menelan, dan berbicara.

Badan menjadi lelah, dan mual-mual, diare, serta nyeri pada jari-jari.

Pada hari ini, kesulitan bernapas mulai dirasakan.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Istri Tercantik Bung Karno, Ini Rahasia Ratna Sari Dewi Tetap Awet Muda di Usia 80 Tahun

Hari 7

Hari ketujuh demam semakin meningkat, berkisar antara 37,4 derajat hingga 37,8 derajat.

Batuk, dan dahak semakin memburuk, begitupula dengan nyeri kepala yang semakin meningkat.

Baca Juga: Jangan Bandel! Bukan Cuma Hajatan Saja, Ini Kriteria Kerumunan yang Bakal Dibubarkan Polisi!

Nyeri mulai dirasakan di seluruh tubuh.

Frekuensi pernapasan semakin terganggu, jarak antara helaan napas semakin pendek, diare semakin parah.

Hari 8

Demam mulai masuk kategori tinggi, di angka 38 derajat.

Pernapasan terus memburuk, dada terasa berat, dan sulit untuk bernapas.

Batuk terus-terusan, disertai nyeri sendi, dan sakit kepala.

Baca Juga: Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak, Seperti Inilah Kisah Bung Karno di Akhir Masa Kekuasaannya

Hari 9

Hari kesembilan, demam menjadi tidak beraturan, seluruh gejala semakin memburuk.

Batuk semakin parah, dan gangguan pernapasan semakin memburuk.

Berdasarkan keterangan Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, per Senin (23/3/2020), terhitung total 579 orang positif Covid-19.

Jumlah tersebut naik 65 pasien, dari angka sebelumnya, yakni 514 pasien.

"Sehingga total saat ini ada 579 pasien positif Covid-19," ungkap Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin.

Baca Juga: 'Aku Masih Muda, Sehat, dan Rajin Olahraga, Enggak Tahu Bagaimana Virus Corona Ini Bisa Ada di Tubuh Aku'

Empat puluh sembilan pasien telah meninggal, dan 30 pasien telah diumumkan sembuh.

"Ada satu tambahan pasien yang sembuh. Sehingga sampai saat ini total jumlah pasien yang sembuh sebanyak 30 orang," ujar Yuri.

Jokowi Geram Masih Ada Warga Sepelekan Corona

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menanggapi terkait penanganan penyebaran wabah Virus Corona (Covid-19) di Indonesia.

Jokowi menyayangkan masih banyak warganya yang meremehkan physical distancing atau menjaga jarak fisik antar manusia.

Ia mencontohkan kasus di mana seorang pasien suspect Covid-19 yang sedang dikarantina justru pergi membantu pernikahan tetangganya.

Baca Juga: Warisi Darah Soekarno Sang Proklamator Indonesia, Inilah Sosok Frederik Kiran yang Berparas Bule dan Mulai Beranjak Remaja

Dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (24/3/2020), awalnya Jokowi menjelaskan alasan Indonesia tidak menerapkan lockdown.

Ayah Gibran Rakabuming Raka itu menjelaskan bahwa setiap negara memiliki gaya tersendiri dalam menangani Covid-19.

"Perlu saya sampaikan bahwa setiap negara memiliki karakter yang berbeda-beda, memiliki gaya yang berbeda-beda, memiliki kedisiplinan yang berbeda-beda," katanya.

Jokowi mengatakan berdasarkan data-data dari Kementerian Luar Negeri, terkait penanganan Covid-19 di berbagai negara di dunia, Indonesia paling cocok menerapkan physical distancing.

Baca Juga: Sering Ditanyakan, Presiden Jokowi Ungkap Alasannya Tak Pilih Lockdown Demi Perangi Virus Corona

"Oleh sebab itu kita tidak memilih jalan itu, dan itu sudah saya pelajari, dan memiliki analisa-analisa," ujarnya.

"Sehingga di negara kita memang yang paling pas adalah physical distancing, menjaga jarak aman, itu sudah paling penting."

Jokowi percaya apabila physical distancing dapat dilakukan, maka penyebaran Covid-19 pasti dapat ditekan.

"Kalau itu bisa kita lakukan, saya yakin bahwa kita akan bisa mencegah penyebaran Covid-19 ini," ujarnya.

"Tetapi membutuhkan sebuah kedisplinan yang kuat, membutuhkan ketegasan yang kuat," sambung Jokowi.

Jokowi lalu mencontohkan sejumlah kasus yang menunjukkan adanya masyarakat yang masih menganggap enteng Covid-19.

Baca Juga: PornHub: Malaysia Jadi Negara Asia dengan Kunjungan Terbanyak Selama Lockdwon karena Wabah Corona, Indonesia?

"Jangan sampai yang sudah diisolasi, saya membaca sebuah berita, sudah diisolasi masih membantu tetangganya yang mau hajatan," kata Jokowi.

"Sudah diisolasi masih beli handphone, dan belanja di pasar."

"Saya kira kedisplinan untuk mengisolasi, itu yang paling penting," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Tahapan Penderita Gejala Corona Covid-19, Hari Pertama seperti Masuk Angin, ke-9 Mulai Sesak Napas

Artikel Terkait