Find Us On Social Media :

Karena Virus Corona, 15 Negara Telah Berlakukan Lockdown, Tapi yang Lain Pilih Tes Massal, Mana yang Paling Cocok untuk Indonesia?

By Mentari DP, Senin, 23 Maret 2020 | 09:55 WIB

Ilustrasi lockdown.

Intisari-Online.com - Tagar #IndonesiaLockdown beberapa kali menjadi trending topic di media sosial Twitter.

Sebab, beberapa warga Indonesia berharap ada peraturan Lockdown demi mengurangi penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Terutama di sejumlah daerah yang memiliki kasus tinggi. Seperti Jakarta.

Tapi Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah belum memikirkan Lockdown.

Baca Juga: Sudah Lockdown, Tapi Jumlah Kematian Akibat Virus Corona di Italia Lebih Tinggi dari China, Ada 793 Kematian dalam 1 Hari, Apa Penyebabnya?

Saran yang dipilih hingga saat ini adalah social distancing dan bekerja di rumah.

Namun nampaknya ini belum terlalu efisien.

Perlu Anda tahu, dalam kamus Cambridge, Lockdown adalah sebuah situasi di mana orang tidak diperbolehkan untuk masuk atau meninggalkan sebuah bangunan atau kawasan dengan bebas karena alasan sesuatu yang darurat.

Lockdown dapat digunakan untuk merujuk pada apa saja dari karantina suatu wilayah.

Baca Juga: Tetap Laksanakan Acara Pernikahan, Tamu Datang Pakai 4 Bus, Polisi: Seluruh Tamu Kami Semprot Disinfektan!

Ada sejumlah negara yang sudah memberlakukan lockdown terkait dengan penyebaran wabah virus corona.

China misalnya di mana Lockdown diberlakukan di 16 kota pada akhir Januari.

Sementara pada puncaknya karantina berlaku di 20 provinsi dan wilayah menurut The Wall Street Journal.

Tak heran, mengingat China merupakan negara dengan jumlah kasus virus corona tertinggi di dunia.

Lalu ada Italia. Lockdown nasional berlaku mulai 10 Maret. Setidaknya 60 juta warga berada dalam penguncian tersebut.

Hanya saja, walau sudah Lockdown, Italia malah mengalami lonjakan jumlah kematian.

Bahkan lebih tinggi dari China. Tercatat ada 4.825 kematian hingga Minggu (22/3/2020).

Spanyol juga memerintahkan 47 juta penduduknya untuk berada di rumah selama 15 hari meskipun ada kemungkinan diperpanjang.

Dilaporkan negara ini sendiri memiliki kematian sebanyak 1381 dari 25.496 kasus positif dan 2.125 orang yang sembuh. 

Baca Juga: Disebut Trump Bisa Obati Virus Corona, Banyak Orang Pesan Obat Malaria Ini: Ini Efek Mematikan dari Klorokuin

 

Negara Eropa lain yang sudah melakukan Lockdown antara lain Perancis, Irlandia, Belgia, Polandia, Belanda, dan Denmark.

Sementara negara di benua lain yang melakukan Lockdown adalah El-Salvador, Argentina, Yordania, Malaysia, Filipina, dan Lebanon.

Artinya sudah ada 15 negara yang melakukan Lockdown.

Dari 15 negara tersebut, mereka memang masuk negara dengan jumlah kasus virus corona tertinggi di dunia.

Namun di antara mereka, Korea Selatan, Australia, dan Jepang memilih tidak Lockdown.

Melainkan rapid test atau tes massal.

Di mana warga yang memiliki gejala, pernah ke luar negeri, atau ingin memeriksakan diri dan akan dites.

Tujuannya untuk deteksi dini indikasi awal seseorang terpapar virus corona.

Nah, sepertinya cara inilah yang dilakukan di Indonesia.

Sebab dilaporkan Presiden Joko Widodo telah memerintahkan dilakukan rapid test virus corona secara massal di Indonesia untuk mendeteksi Covid-19.

Rapid test ini dilakukan untuk deteksi dini indikasi awal seseorang terpapar virus SARS-CoV2.

Apapun pilihan pemerintah nantinya, diharapkan jumlah kasus virus corona di Indonesia bisa berkurang.

Baca Juga: Sebelum Dinyatakan Positif Virus Corona, Andrea Dian Didiagnosis Demam Berdarah: Ini Perbedaan Gejala Demam Berdarah dan Virus Corona