Find Us On Social Media :

Gurkha Tentara Bayaran Inggris yang Dikenal Sangat Haus Darah Ketika Sudah Mencabut Pisau Kukrinya

By Agustinus Winardi, Kamis, 19 April 2018 | 20:00 WIB

Sebagai contoh, ketika raja Nepal, Birendra, terbunuh oleh konflik keluarga sendiri, seluruh pasukan Gurkha di Inggris mengadakan upacara untuk menunjukkan rasa duka dan cinta kepada keluarga Raja dengan cara menaruh bunga di senjatanya masing-masing.

Bunga-bunga itu lalu dikumpulkan melalui ritual tertentu.

Sesuai keyakinan yang dianutnya, Gurkha pantang makan daging binatang, kecuali dalam keadaan sangat terpaksa, itu pun melalui ritual tertentu.

Oleh karenanya saat berada di hutan, mereka lebih suka makan buah dan daun-daunan.

Secara umum, Inggris mengincar personel Gurkha untuk pasukan infanteri mengingat mereka memiliki daya tahan fisik yang sangat tangguh dan kuat berjalan.

Kemampuan alami ini mereka peroleh berkat kebiasaan membawa beban berat naik turun pegunungan Himalaya.

Orang-orang Gurkha bahkan dikenal sebagai porter para pendaki gunung yang paling tangguh, jauh sebelum tentara Inggris mengenal mereka.

Karena yang dibutuhkan Inggris adalah pasukan Gurkha yang memiliki banyak kemampuan, mereka pun kemudian terbagi dalam unit-unit yang mempunyai kemampuan khusus.

Seperti kemampuan airborne (Gurkha Parachute Units!), kemampuan teknik (The Queen’s Gurkha Enginers), komunikasi (The Queen’s Gurkha Signals), transport (The Gurkha Transport Regiment) dan lainnya.

Berkat kemampuan khusus yang dimiliki, dalam setiap operasi tempur Gurkha biasanya bertugas bersama pasukan elit Inggris, SAS.

Gurkha Parachute Units sudah terbentuk sejak lama dan memiliki dua batalion yakni 153 Gurkha Parachute Battalion.

Sewaktu PD II unit ini digabungkan menjadi The 2nd Indian Airborne Division dan terlibat pertempuran seru melawan Jepang di kawasan Malaya.

Selain kemampuan bertempur lewat udara, unit ini juga mempunyai kemampuan mencari jejak, medis, support senjata, SAR, dan komando.

Agar kemampuan Parachute unit tetap prima mereka mendapat latihan rutin kendati sedang dalam kondisi tidak perang.

Pasukan Gurkha yang berada dalam batalion teknik, komunikasi dan transport merupakan pendukung bagi pasukan infanteri maupun airborne yang sedang bertugas.

Dukungan yang diberikan tak hanya mencakup unsur logistik, komunikasi dan pengangkut pasukan saja, tapi juga tempur.

Oleh karena itu, dalam setiap pertempuran, ketika pasukan infanteri dan airborne sudah turun ke gelanggang, Gurkha lainnya siap memberikan dukungan berupa tembakan artileri, antitank dan antipesawat.

Dengan demikian jika sudah terjun ke medan tempur, unit-unit Gurkha bisa bertempur bahu membahu dengan unit non-Gurkha lainnya dan bukan hanya berfungsi sebagai ujung tombak saja.