Find Us On Social Media :

Meski Belum Diperiksa, Pemerintah Sebut 700.000 Orang Indonesia Berpotensi Terjangkit Virus Corona, Bagaimana Penjelasannya

By Afif Khoirul M, Sabtu, 21 Maret 2020 | 14:39 WIB

Ilustrasi virus corona di Indonesia.

Intisari-online.com - Hingga saat ini wabah virus corona menjadi pemberitaan utama hampir di seluruh dunia karena dampaknya yang luar biasa.

Menurut penelitian John Hopkins, pada Sabtu (21/3) jumlah korban virus corona mencapai 271.629 kasus.

Dari total kasus tersebut, sebanyak 11.282 orang meninggal dunia.

Negara paling terdampak masih China, negara asalnya memiliki pasien Covid-19 mencapai 81.250 kasus dengan 3.253 kematian.

Baca Juga: Belajar dari Jerman yang Miliki Angka Kematian Rendah dalam Kasus Corona, Rupanya Inilah Kunci dalam Tangani Virus Tersebut

Sementara di seluruh dunia jumlah pasien yang berhasil disembuhkan mencapai 71.266 kasus.

Namun babak baru muncul, di mana Italia menjadi negara dengan dampak yang luar biasa, sebanyak 47.021 pasien postif dan 4.440 pasien meninggal.

Sementara China mengalami penurunan Itlaia terus mengalami peningkatan, lalu bagaimana dengan Indonesia.

Saat ini ada 369 kasus dilaporkan di Indonesia, dengan 32 kematian dikonfirmasi.

Baca Juga: Positif Corona, Bintang Sinetron 'Kepompong' Sekaligus Menantu Menteri Ini Lakukan Isolasi Mandiri, Begini Kondisinya

Namun, menurut Kompas.com pada Jumat (20/3/2020) pemerintah mengungkapkan bahwa potensi warga Indonesia terjangkit virus corona mencapai 600.000-700.000.

Hal itu disampaikan Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (20/3).

"Menurut data kemungkinan yang kita miliki, yakni population of risk, ada kelompok yang berisiko terjangkit virus corona pada kisaran 600.000 hingga 700.000," sebut Yuri dikutip dari Kompas.com.

Angka tersebut diperoleh dari simulasi penelusuran siapa saja yang selama 14 hari terakhir melakukan kontak dengan pasien positif virus corona.

Seluruh orang tercatat akan diperiksa, apakah mereka terjangkit virus tersebut atau tidak.

"Apabila di rumah maka seluruh rumah akan diperiksa, apabila melakukan aktivitas kantor, seluruh kantor akan diperiksa," jelas Yuri.

Baca Juga: Sudah Mulai Bebas Virus Corona, Kasus Baru Covid-19 di China Justru Disinyalir Berasal Dari Indonesia, Benarkah Demikian?

Karena hal itulah pemerintah Indonesia berencana melakukan tes massal.

Merujuk pada pernyataan itu Yuri menegaskan pemerintah sudah menyiapkan setidaknya 1 juta alat tes agar pelaksanaanya berlangsung lancar.

Meski demikian, Yuri menekankan bahwa orang yang dites hanya mereka yang pernah kontak dengan pasien virus corona.

Sementara mereka yang tidak pernah kontak tidak akan dites kecuali mereka memiliki gejala serupa dengan Covid-19.

Pemerintah juga menerangkan, tes massal memiliki tujuan seleksi siapa saja yang berpotensi tertular virus corona.

Mereka yang berpotensi terinfeksi akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan dan mematikan hasilnya apakah positif atau negatif.

Baca Juga: Di Tengah Ketakutan Masyarakat Dunia, Ada 5 Kabar Baik dari Virus Corona

Jika hasilnya postif, mereka akan diminta untuk menisolasi diri di rumah dalam kurun waktu tertentu.

Namun, saat masa isolasi jika merasa gejala Covid-19 muncul segera diminta ke dokter.

Sejauh ini pasien yang berhasil disembuhkan mencapai 17 orang, pemerintah Indonesia juga telah menyiapkan dua obat untuk menangani pasien.

Obat yang dimaksud adalah klorokuin dan avigen yang dibeli dari Jepang.